Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tim Gugus Tugas mendata terdapat tambahan 2 orang pasien yang terkonfirmasi Covid-19, Selasa 30 Juni 2020.
Kedua warga tersebut dari daerah Metro dan Bandar Lampung.
Dengan dua tambahan tersebut maka kasus positif menjadi 190 kasus.
Rinciannya isolasi 28, sembuh 150, meninggal dunia 12 orang
Kemudian juga ada tambahan 1 PDP warga Lampung Timur.
PDP juga ada yang meninggal dunia yang merupakan warga Bandar Lampung.
• Lampung Terbaik 1 Covid-19, Gubernur Arinal: Ini Hasil Kerja Bersama
• BREAKING NEWS Lagi, Alfamart di Kotabumi Dibobol Maling, Pegawai Dapati Barang Sudah Berantakan
• BREAKING NEWS Simpan Sabu, Dua Nelayan Asal Tuba Divonis Penjara 8 Tahun
Sementara pasien yang terkonfirmasi meninggal dunia masih tetap sama (flet) seperti hari yang kemarin 12 orang.
ODP ada sebanyak 3.538 orang, dipantau 55, selesai dipantau 3.474
PDP 170, isolasi 7, sembuh 133, meninggal dunia 30.
Lampung Terbaik 1 Covid-19, Gubernur Arinal: Ini Hasil Kerja Bersama
Provinsi Lampung berhasil menempati posisi pertama secara nasional dalam hal penanganan kasus Covid-19.
Data peta epidemiologi yang dirilis Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 per Senin (29/6/2020) memperlihatkan Lampung meraih skor tertinggi 2,76 sama dengan Daerah Istimewa Yogyakarta yang berada di posisi kedua.
Ini adalah prestasi terbaru yang diraih Lampung, setelah pertengahan Juni lalu menempati posisi kedua dalam hal keberhasilan menekan kasus Covid-19.
Kemudian, pekan lalu Lampung meraih tiga gelar juara dalam Lomba Inovasi New Normal Covid-19 yang diadakan Kemendagri.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Senin malam, mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil kerja bersama.
"Jangan salah, ini bukan kerja Arinal seorang, tapi bersama-sama dengan semua pihak," katanya.
• Kesembuhan Covid-19 di Lampung 78,7%, Reihana: Masyarakat Mampu Kendalikan Virus
• Gara-gara Covid-19, 1.425 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Asal Lampung Tunda Berangkat ke Luar Negeri
• Siswi SMA di Lampung Barat 11 Hari Hilang, Bupati Parosil Datangi Rumah Orangtua Eka
Menurut Arinal, kebersamaan menjadi kunci terpenting dalam menyelesaikan masalah.
"Jika dikerjakan bersama, hasilnya pasti akan lebih baik. Masalah seperti Covid ini tidak bisa diselesaikan oleh satu unsur, tetapi melibatkan semua," ujarnya.
Arinal kemudian menyebut peran dari berbagai unsur pemerintahan provinsi, unsur Forkopimda, pemerintahan kota dan kabupaten, para tenaga medis, para tokoh agama seperti MUI, NU, Muhammadiyah dan lainnya, para cendekiawan Muslim, unsur perguruan tinggi, serta unsur media, dan banyak unsur lainnya.
"Semua kompak bekerja bersama untuk mengendalikan wabah Covid dari Bumi Ruwa Jurai ini," kata Arinal.
Dalam rilis Gugus Tugas Nasional Covid-19 per 29 Juni 2020 (data diperbarui setiap pekan), terdapat tiga zonasi risiko Covid-19, yakni risiko rendah, risiko sedang, dan risiko tinggi.
Ada 13 provinsi yang tergolong risiko rendah, 12 risiko sedang, dan 9 risiko tinggi.
Lampung di urutan pertama risiko rendah dengan skor 2,76 sama dengan Yogyakarta.
Selanjutnya di posisi ketiga Nusa Tenggara Timur (2,71), Jambi (2,71) dan Bangka Belitung (2,67). Makin tinggi skornya, semakin baik peringkatnya.
Lampung Timur-Mesuji
Tak hanya skoring untuk tingkat provinsi, Gugus Tugas Covid-19 juga memberi skoring untuk tingkat kabupaten dalam provinsi.
Untuk tingkat Provinsi Lampung, Kabupaten Lampung Timur menempati posisi pertama bersama dengan Mesuji.
Keduanya berstatus tidak terdampak dengan penilaian baik sekali.
Di posisi ketiga Tulang Bawang dengan risiko tidak ada kasus, bergerak dari skor 2,88 menjadi 2,95 dengan penilaian baik, kenaikan skor, tidak ada penambahan kasus.
Keempat Way Kanan dengan risiko tidak ada kasus, bergerak dari skor 2,86 ke 2,95 dengan penilaian baik, kenaikan skor, tidak ada penambahan kasus.
Kelima Tulang Bawang Barat dengan risiko tidak ada kasus, skor tetap 2,93, penilaian baik, tidak ada penambahan kasus.
Apa yang menjadi tolok ukur dari peta zonasi risiko ini? Dalam situs covid19.go.id dijelaskan, sumber perhitungannya adalah indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator yang digunakan adalah epidemiologi (10 indikator), surveilans kesehatan masyarakat (2 indikator), dan pelayanan kesehatan (2 indikator). Untuk indikator epidemiologi di antaranya penurunan jumlah kasus ODP, PDP, meninggal, positif, sembuh, insidensi kasus per 100.000 penduduk, dan mortality rate kasus positif per 100.000 penduduk.
Tetap Waspada
Terkait capaian dalam penanganan covid ini, Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, terkhusus untuk semua elemen di kabupatennya.
“Saya apresiasi semua kinerja tim gugus tugas, hingga akhirnya kabupaten Way Kanan bisa menjadi terbaik ke 4 se-Provinsi Lampung,” ujarnya, saat dihubungi via telepon, kemarin.
Menurutnya capai tersebut merupakan hasil Kerja keras semua pihak yang tergabung dalam tim gugus tugas, mulai dari kampung, kecamatan, hingga tingkat Kabupaten Way Kanan.
Meski begitu, ia mengingatkan agar tetap waspada dan menjaga wilayah tetap berada zona hijau alias zero terpapar Corona.
Salah satu upayanya dengan terus mengedukasi masyarakat akan bahaya covid.
Selain itu mengingatkan masyarakat bahwa pandemi ini belum berakhir sehingga protokol kesehatan harus tetap dijaga.
"Tim surveillance juga terus turun ke masyarakat," ujar Adipati.
Ditambahkan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung, dr Reihana, meski Lampung relatif bisa mengendalikan pandemi corona, namun masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
"Jangan sampai disiplin ptotokol kesehatan itu kendur, karena virus ini masih tetap akan ada. Apalagi akan ada gelombang kedua dan semuamya harus waspada dalam menghadapi tatanan normal baru ini," kata dia.
Agar capaian Lampung ini bisa terus bertahan, ia meminta masyarakat tetap rajin memakai masker, menjaga jarak, membawa hand sanitizer saat bepergian.
"Jadi protokol kesehatan itu harga mati," tegasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pesawaran Kusuma Dewangsa menilai keberhasilan Lampung dalam penanganan Covid-19 karena kekompakan kabupaten/kota di bawah koordinasi Pemerintah Provinsi Lampung.
Kekompakan tersebut, tambah Kusuma, karena pemerintah kabupaten dan kota bersama-sama secara partial, tidak ada ego kewilayahan dan saling mendukung.
Justru antara kabupaten dan kota saling tukar menukar informasi. Keberhasilan tersebut juga berkat partisipasi masyarakat.
"Yang paling penting kita sosialisasi terus agar masyarakat disiplin protokol kesehatan," tuturnya. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/Anung Bayuardi)