Tribun Bandar Lampung

Anak Kuli Panggul Divonis Idap Tumor Ganas, Butuh Uluran Tangan Dermawan

Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Baim ditemani sang ayah Heri menjalani perawatan di Ruang Alamanda RSUAM Bandar Lampung, Minggu (5/7/2020). Anak Kuli Panggul Divonis Idap Tumor Ganas, Butuh Uluran Tangan Dermawan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sungguh malang nasib Baim, di usianya yang masih balita sudah divonis terkena tumor ganas pada bagian kemaluannya.

Kini bocah dua tahun ini masih menjalani perawatan di Ruang Alamanda lantai 2 kamar 206, Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM).

Satu Ruangan dengan 5 pasien lainnya.

Saat Tribunlampung.co.id berkunjung, Minggu (5/7/2020) nampak anak ini tengah asyik mengunyah makanan di ranjang tempatnya menjalani rawat inap.

Ayah Baim, Heri menuturkan, anaknya sudah empat hari terakhir menjalani proses kemoterapi.

Baim terlihat biasa saja dan tidak terlihat lemas.

Anak Penjual Sayur Asal Tanggamus Didiagnosa Idap Penyakit Langka, Butuh Uluran Tangan untuk Operasi

Metro dan Way Kanan Zona Hijau Covid-19, Pringsewu Kuning

Ditinggal Tahlilan, Rumah Warga Pakuan Ratu Disatroni Pencuri

Namun menurut ayah dua anak ini, Baim tak jarang rewel karena suhu tubuhnya kerap naik disertai rasa mual dampak dari kemo yang diberikan.

"Kondisinya Alhamdulillah sehat, cuman karena efek kemonya jadi agak panas dan mual," beber pria 30 tahun ini.

Awal diketahui jika buah hatinya menderita tumor ganas, bebernya, pada pertengahan 2019 lalu ketika kemaluan anaknya terdapat benjolan kecil yang sempat dikira bekas gigitan semut.

"Terus saya biarin aja, 2 hari kemudian makin besar benjolannya dan saya bawa ke puskesmas. Katanya hernia akhirnya cuman saya obatin alternatif," tutur Heri.

Namun bukannya sembuh, setiap bulannya benjolan justru semakin membesar hingga empat bulan berlalu.

"Lalu saya bawa ke rumah sakit Desember 2019 kemarin dan divonis tumor ganas. Setelah itu dilakukan operasi pengangkatan tumor dan dilanjutkan kemoterapi," imbuh dia.

Kini anaknya sudah menjalani kemoterapi ke empat.

"Protokol pertama yang harus dijalani adalah 5 kali tahapan pengobatan. Kalau sudah selesai, akan ada pengecekan jaringan sel tumornya untuk memastikan masih ada tidaknya," kata suami Resinta (26) itu.

Diakuinya, karena menunggu anaknya dirawat, ia tidak bisa bekerja sebagai kuli panggul harian di pabrik jagung dekat rumahnya di Tanjung Bintang, Lampung Selatan.

"Harapannya anak saya cepat sehat kembali. Karena saya juga masih ada ibu yang di rumah sendirian dan juga anak pertama usia 5 tahun," bebernya ditemani sang istri.

Salah satu pegiat sosial Nonie Apriliana yang kerap datang membesuk Baim mengatakan, biaya pengobatan kemoterapi Baim ditanggung BPJS.

Hanya saja untuk pemeriksaan laboratorium di luar RSUDAM, sambung dia, tetap harus mengeluarkan uang pribadi.

Belum lagi untuk biaya operasional pulang pergi untuk kemo dari Tanjung Bintang ke RSUAM dan juga saat menjaga buah hati.

"Ayahnya tidak bisa bekerja jika Baim menjalani kemo. Belum lagi upahnya saat bekerja hanya Rp 70 ribu per hari. Kalau mau kemo nyari pinjaman kesana kemari," papar Nonie.

Dia berharap agar masyarakat Lampung maupun yang peduli dengan kondisi balita ini untuk bisa sembuh, bisa membantu doa maupun materi.

"Sangat membutuhkan uluran tangan dari dermawan dan pegangan uang untuk operasional sehari-hari," kata Nonie.

Siapapun yang hendak berdonasi bisa melalui rekening BRI 580801034193539 atau Bank Mandiri 1140020475128 atas nama Nonie Apriliana.

"Harapannya bantuan kecil dari kita bisa meringankan beban keluarga kecil ini," tandasnya.(Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)

Berita Terkini