TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) asal Lampung yang meregang nyawa di kapal berbendera China, sudah sejak lama berkeinginan untuk berlayar.
Tak heran jika warga Sukamaju, Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat, ini bersekolah di SMK dengan mengambil jurusan pelayaran.
Benzar, kerabat Hasan Apriadi, almarhum merupakan anak sulung dari lima bersaudara.
Selepas lulus SMK pada 2019, kata Benzar, Hasan sempat kerja di diler sepeda motor.
"Hasan anak pertama dari lima bersaudara. Lulus SMK tahun 2019, sempat bekerja dulu di diler motor di Pesisir Barat," cerita Benzar yang juga peratin Pekon Rawas ini kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (12/7/2020).
• ABK asal Lampung Disiksa Sebelum Tewas di Kapal Ikan China
• Cerita Getir ABK Indonesia di Kapal China, Kerja Tak Kenal Waktu, Diberi Makanan Kedaluwarsa
• UPDATE Corona di Lampung, Kasus Positif Bertambah 3 dan PDP Bertambah 1
• BREAKING NEWS Begal Bersenpi di Gedong Tataan Diringkus 6 Km dari TKP
Setelahnya, Hasan memantapkan keinginannya untuk bekerja di kapal.
"Setelah dari diler, dia pengennya berlayar," ungkapnya.
Hasan mencari tahu informasi terkait lowongan kerja sebagai ABK.
"Namanya sekarang zaman medsos (media sosial), beda dengan dulu. Dia cari informasi sendiri," beber Benzar.
Selanjutnya, Hasan berangkat dari Pesisir Barat menuju Tegal, Jawa Tengah.
Di sana ia menjalani training selama dua bulan.
"Pas berangkat itu ke perusahaan yang ada di Tegal. Training dua bulan," kata Benzar.
Setelah menjalani masa training, Hasan menjalani pelayaran pertamanya sebagai ABK pada 1 Januari 2020.
"1 Januari dia naik kapal lewat Singapura," jelasnya.
Sayangnya, sejak saat itu ia tidak pernah kembali ke kampung halamannya. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)