Rumah Sakit Imanuel

Dokter Ida Yudiati Jelaskan Strategi Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Teknologi yang semakin canggih bisa membawa dampak negatif pada anak. Berbagai macam teknologi seperti TV dan handphone / smartphone sudah populer dan dimiliki banyak kalangan, tak terkecuali anak-anak.

-          Peningkatan agresivitas (berkurangnya ketrampilan berpikir dan mengendalikan emosi) 

-          Mood disorder (kesepian, depresi, kecemasan dan perubahan suasana hati.)

-          Keterampilan sosial berkurang (senang dengan dunia maya, tidak mau bergaul di dunia nyata.)

Penyebab dasar anak kecanduan gadget berasal dari orang tuanya. Biasanya orang tua tersebut membiarkan anak bermain smartphone, supaya anaknya diam dan tidak pecicilan. Dan memang, anak langsung diam dan tidak peduli pada sekitarnya. 

Atau orang tua memberikan HP / memutarkan TV/ film supaya anaknya mau makan, anak jadi tidak belajar makan. Anak yang membuka mulut dan menelan secara mekanistik, tidak menikmati makanannya.

 Apa saja sih ciri-ciri anak kecanduan gadget? Anak-anak yang kecanduan gadget bisa terlihat saat mereka bangun tidur dan langsung mencari smartphone mereka. Jadi, ketagihan media digital itu adalah perubahan perilaku dimana orang tersebut sangat tergantung pada penggunaan media digital baik secara fisik maupun mental.

Jika tidak menggunakan gadget rasanya ngga enak, ada yang kurang. Kalau internet terputus atau koneksinya lambat, bisa menjadi uring-uringan.

Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik, dr. Ida Yudiati, Sp.KFR, mengatakan cara untuk mengatasi anak-anak yang kecanduan gadget adalah dengan memberi contoh pada anak. Anak belajar melakukan sesuatu dengan melihat tingkah laku orang di sekitarnya, terutama orangtua dan kakak/ adiknya.

Orang tua sendiri bisa memberi contoh dengan tidak memegang smartphone saat makan dan saat berbicara dengan orang lain. Sebisa mungkin luangkan waktu untuk bermain dengan anak.

Karena anak sangat menyukai waktu bersama orangtuanya. Dengan bermain, anak akan mendapat stimulasi yang berguna untuk perkembangannya. Orangtua juga harus terlibat dalam kehidupan anak. Cobalah untuk mendengarkan keluhannya, perhatikan dirinya, kebiasaannya, dan juga pelajarannya.

Biasakan bercakap-cakap tentang hari-harinya. Menyemangati anak juga bisa mencegah dari kecanduan gadget, misalnya dengan bermain musik, membaca buku cerita, melukis, menggambar, berolahraga ataupun sekedar bermain di halaman.

Jadikan saat makan bersama menjadi saat yang menyenangkan bagi anak-anak. Jangan lupa mengajak anak bersosialisasi. Jika ada perubahan perilaku pada anak, cepat bawa ke dokter spesialis.

RS Imanuel Way Halim memiliki pelayanan Rehabilitasi Medik dengan dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang dapat menangani pasien secara holistik dengan memaksimalkan kemampuan fungsi yang dimiliki pasien.

Jadi, dr. Sp. KFR tidak hanya memperhatikan penyakitnya saja, tetapi juga fungsi yang dimilikinya, apakah itu fungsi motorik, sensorik, kognitif, pernafasan, dan komunikasi. Tujuannya agar pasien dapat berfungsi secara optimal, sehingga pasien dapat mandiri dan atau mencapai hidup yang berkualitas.

Dalam situasi pandemik Covid-19 ini, apakah aman datang berobat ke RS Imanuel? Tentu saja aman. Karena RSIM menerapkan prosedur tetap dalam penanganan Covid-19, antara lain penggunaan APD yang standard pada petugas kesehatan, akses masuk rumah sakit yang diatur serta dibatasi, screening pada setiap orang yang masuk ke lingkungan RSIM berupa pemeriksaan suhu badan, tujuan kedatangan, dan keluhan penyakit.

Halaman
123

Berita Terkini