"Ada malaikat tak bersayap di Gunung Merbabu. Tiap hari naik turun gunung gendong 30-40 kg sampah," tulis akun TikTok @kitabisacom.
Bekerja sebagai pemulung tiap hari, Mbah Bingah lantas menjual semua sampah yang ia kumpulkan.
Uang hasil penjualan sampah itu dipakai Mbah Bingah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Penghasilan yang didapat Mbah Bingah dari memulung puluhan kilo sampah pun tak seberapa.
Setiap 1 kg sampah yang diangkut Mbah Bingah hanya dihargai Rp 1.000.
Sehingga dalam sehari, Mbah Bingah hanya mampu mengantongi uang sebesar Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu saja.
Namun, meski penghasilannya terbatas, Mbah Bingah tak lupa untuk selalu berbagi.
Bahkan, di tengah himpitan ekonomi, Mbah Bingah tetap rutin memberikan bantuan untuk lansia di dekat rumahnya.
Tak cuma untuknya dan sang suami, Mbah Ngatemin (73), Mbah Bingah juga rutin menyisihkan uang hasil penjualan sampah guna membantu tetangga di kampungnya.
Seperti yang tampak dalam video, Mbah Bingah sedang memberikan minum dan menyuapi lansia.
Mengajak serta khalayak untuk bersedekah, Mbah Bingah mengaku ingin membantu para lansia di pelosok.
"Sudah tiga tahun memulung. Ingin bagi-bagi sembako ke lansia di pelosok," pungkas Mbah Bingah. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com
Videografer Tribunlampung.co.id/Tri Prayugo