Ia kemudian melakukan tes swab dan dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Pampham dikaterogikan sebagai pasien dengan gejala ringan karena ia tak mengalami sesak napas dan gejala lain selain indera penciuman yang tak berfungsi.
"Aku screening awal waktu ke ruang isolasi, ditemukan flek di paru-paru aku walaupun cuma dikit ya."
"Satu lagi aku ada obesitas dan rupanya si virus Covid ini seneng sama kalau ada penyakit bawaan itu dia gerogoti penyakit bawaannya."
"Karena aku kegemukan jadi takutnya nanti Covid-nya kemana-mana, makanya aku dirawat di RSUD lebih untuk dipantau takutnya one day aku tiba-tiba collapse," jelasnya.
Diberi dua jenis obat
Pampham menjelaskan, selama menjalani perawatan di rumah sakit, ia hanya diberi dua jenis obat karena hanya mengalami gejala ringan.
Ia hanya dirawat selama 5 hari di rumah sakit lantaran kondisinya terus membaik dari hari ke hari.
"Aku di kasih antibiotik ada dua jenis, sampai aku pulang itu masih dilanjutin sampai hari ke-10."
"Aku di rumah sakit itu cuma 5 hari karena kebetulan aku nggak sama sekali nunjukin gejala apapun dan kondisinya progres terus," terangnya.
Selain diberi dua obat, sehari sebelum diizinkan pulang, Pampham juga diinfus cairan pengencer di darahnya.
"Karena salah satu ketakutannya karena aku gemuk, ada cenderung gulanya takutnya ada pengentalan darah makanya gulanya diencerin," terangnya.
Tahap pemulihan
Meski sudah diperbolehkan pulang ke rumah, Pampham masih harus menjalani isolasi mandiri.
Saat ini, Pampham sedang berusaha menjaga imunitas tubuhnya agar tetap fit dan tidak stres.