Tak cuma soal ancaman pembunuhan, sikap paranoid Ruben juga menular sampai ke makanan dan minuman.
Jika ia ingin makan mi di warung, maka dia menyuruh orangnya yang memasak di warung tersebut.
"Banyak yang bikin takut di pikiran gue. Kalau gue mau makan mi di warung, orang gue yang gue suruh masak di dapurnya," papar Ruben.
Apalagi semenjak wabah covid, Ruben mengaku ringkat paranoidnya semakin meningkat.
"Bukan mengancam lagi, tapi lebih ke penyakit. gue itu noid banget," kata dia.
"Di rumah lo pernah marah-marah sendiri, teriak-teriak?" kata Eko.
"Gak pernah, karena gue kan memendam," jawa Ruben.
"Pernah ingin bunuh diri?" tanya Eko Patrio.
"Pernah. Gue itu capek sama diri gue sendiri karena terlalu banyak banget yang gue urusin," kata Ruben.
Menurut Ruben, keinginannya bunuh diri terjadi setahun belakangan.
Meski demikian, Ruben punya cara jitu melepas beban yang ditanggungnya.
Belanja. "Gue stres, marah, kesel, gue ke Plaza Senayan, walaupun cuma beli kolor walupun beli sepatu yang penting pulang bawa belanjaan. Seneng," imbuh Ruben.
Ternyata Ruben Onsu sudah dua kali terpikir untuk bunuh diri, dan berhasil digagalkan oleh Sarwendah dan Betrand Peto.
"Dua kali pernah. Karena ada satu hal yang susah gue ceritain, yang bikin gue (nggak jadi) tuh karena ada suara bini gue mangil 'yang gini gini gini' gitu," ucap Ruben.
"Dan yang ke dua itu karena ada Betrand. Dia kan dikit-dikit ‘ayah’. Dan suara anak itu yang bikin gue sadar (nggak jadi bunuh diri)," terangnya. (Tribunlampung.co.id)