Petugas kebersihan, pedagang, dan pembeli tampak mengikuti protokol kesehatan.
Mereka menggunakan masker, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan mereka sering terlihat mencuci tangan di tempat yang disediakan di depan pintu masuk pasar.
Salah seorang pedagang yang menjual ayam ungkep, singkong, mantang, dan kacang, Cholida (37) mengatakan, Pasar Wayhalim memang pantas mendapatkan juara karena semua yang dijual di sini segar, bersih, selalu baru, dan tidak menggunakan bahan berbahaya.
"Pedagang di sini sangat menjaga kesegaran dan kebersihan barang yang dijualnya. Tidak ada yang dijual yang kemarinnya belum laku. Seperti ayam ungkep saya selalu segar, baru, dan bersih. Kalau tidak laku hari ini, tidak akan saya jual lagi besok," kata Cholida.
Pedagang tahu, bakso, tempe, ayam ungkep, Rian (27) juga merasa memang pasar ini pantas mendapatkan juara, karena memang semua pedagang tidak asal-asalan dalam menjual.
"Bagi pedagang di sini, kesegaran, kebersihan, dan keamanan yang dijual adalah yang utama. Tidak ada yang belum laku dijual keesokan harinya dan tidak ada yang menggunakan bahan berbahaya seperti formalin," kata Rian.
Rian sendiri juga menjual tahu, bakso, tempe, dan ayam ungkep sehat, bersih, dan aman.
Ayam ungkep dan tempenya, selalu baru setiap hari.
Ayam ungkep dan tempe dibuat sendiri.
Sementara tahu dan bakso selalu diambil Rian setiap hari di rumah pamannya.
Seorang pembeli Putri (30) mengatakan, selalu berbelanja ke Pasar Perumnas Wayhalim.
Alasannya, karena pasarnya bersih, barang yang dijual selalu segar, lengkap, juga dekat dengan rumahnya.
Warga lain Anastasia (33) juga beberapa kali belanja ke Pasar Perumnas Wayhalim.
"Saya suka belanja ke sini karena bersih, bahan makanan selalu segar, tidak ruwet, dan lengkap. Selain itu di sini juga pedagangnya ramah semua," urai pegawai salah satu dinas di Provinsi Lampung itu.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung Adiansyah mengaku bangga terhadap pengelolaan Pasar Perumnas Wayhalim yang berhasil mendapat juara pertama.