Program J3K GoJek Bantu Mitra Driver Tingkatkan Pemasukan hingga 50 Persen Lebih

Penulis: Noval Andriansyah
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Chief of Public Policy and Government Mitra driver Gojek mencoba alat pelindung pada layanan roda-dua GoRide dalam acara uji coba sekat pelindung di Jakarta, Rabu (10/6/2020). Mulai minggu ini, GoRide melakukan uji coba penggunaan sekat pelindung yang berfungsi meminimalisasi penyebaran virus melalui droplet. Penggunaan sekat pelindung digunakan pada layanan GoRide yang kembali beroperasi di DKI Jakarta pada masa PSBB Transisi. Program J3K GoJek Bantu Mitra Driver Tingkatkan Pemasukan hingga 50 Persen Lebih.

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Noval Andriansyah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pandemi global Covid-19 berimbas ke berbagai sektor, tak terkecuali sektor transportasi.

Ojek daring atau online, termasuk menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi global Covid-19.

Di Lampung, khususnya Bandar Lampung, ojek online bahkan mengeluhkan pendapatan yang menurun drastis akibat pandemi Covid-19.

Salah satu ojek online yang ada di Bandar Lampung adalah GoJek.

Beberapa mitra GoJek yakni para driver ojek online, mengeluhkan pendapatan yang turun drastis setelah ada kasus positif Covid-19 di Lampung.

Seperti yang diungkapkan Armando (30), salah seorang mitra GoJek.

Gojek Dukung 100.000 UMKM Migrasi ke Bisnis Online di Tengah Covid-19. (Dokumentasi Gojek)

Driver ojek online yang berdomisili di Way Dadi, Bandar Lampung tersebut mengaku, sangat merasakan dampak dari pandemi Covid-19.

Sejak Maret 2020 hingga Juni 2020, pendapatan Armando menurun hingga 100 persen bahkan lebih.

Dalam sehari, Armando mengaku hanya mendapatkan pemasukan berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

Itupun tidak bersih.

Armando masih harus mengeluarkan uang untuk biaya bahan bakar motornya.

"Bersih-bersihnya itu ya sekitar Rp 80 ribu," ungkap Armando saat diwawancarai Selasa (13/10/2020).

Padahal, kata Armando, sebelum pandemi, pemasukkannya bisa mencapai Rp 200 ribuan.

Tak hanya Armando, Dicky Darmawan (32), driver ojek online yang berdomisili di Way Kandis, Bandar Lampung, juga mengaku, mengalami penurunan pendapatan sejak pandemi Covid-19.

Halaman
1234

Berita Terkini