TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TAKALAR - Kompol Nasaruddin dicopot dari jabatannya sebagai Wakapolres Takalar.
Pencopotan ini terkait adanya laporan seorang wanita ke Propam Polda Sulsel.
Wanita itu mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan Kompol Narasuddin.
Kompol Nasaruddin pun angkat bicara mengenai hal ini.
Ia merasa difitnah atas kasus yang menimpanya.
Diketahui Kompol Nasaruddin sudah dua hari terakhir ia menanggalkan jabatannya sebagai orang nomor dua di jajaran Kepolisian Resor Takalar, Polda Sulsel atau Sulawesi Selatan.
Baca juga: Wakapolres Takalar Dilaporkan dalam Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Baca juga: Ahok ke Najwa Shihab: Kalau Ingin Tendang Pejabat Ya Jadi Pejabat
Kompol Nasaruddin kepada Tribun-Timur.com, Rabu (14/10/2020) sore, mengungkapkan, dirinya difitnah dalam kasus itu.
Ia membantah telah melakukan perbuatan cabul terhadap PA yang juga dikabarkan sebagai seorang istri polisi.
Menurut Kompol Nasaruddin, awal mula kasus itu mencuat setelah ia ditemui PA di ruang kerjanya, Jumat pekan lalu.
Saat itu, kata dia, ditelepon PA yang meminta petunjuk untuk pengurusan SIM (Surat Izin Mengemudi).
"Jadi ceritanya begini, dia (PA) telpon saya, dia bilang 'Di manaki?' Jadi saya bilang 'Dengan siapa ini?' Karena tidak mungkin juga saya langsung bilang 'Saya di sini'. Jangan sampai orang apalah, siapa tahu orang mau buat jahat," kata Kompol Nasaruddin.
PA dalam sambungan telepon itu, kata Kompol Nasaruddin, pun menjawab dengan menyebut namanya.
Usai PA memperkenalkan diri, Kompol Nasaruddin pun bertanya, "Kenapaki?"
"Jadi dia (PA) bilang, mauka urus SIM. Bisaja ke ruanganta?. Saya kan sebagai seorang pejabat sebagai pelayan masyarakat tidak pilih-pilih, siapa saja yang datang ke ruangan saya yang penting orangnya positif," ujar Kompol Nasaruddin.
Usai menelpon Kompol Nasaruddin, PA pun bergegas ke Mapolres Takalar.