TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung telah mengirimkan data 19.592 orang tenaga kesehatan (nakes) baik PNS dan non-PNS untuk dilakukan vaksinasi.
"Pemerintah pusat sudah meminta data jumlah tenaga kesehatan di Lampung. Kita sudah mengirimkan data itu. Nakes ini skala prioritas untuk divaksin," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid Lampung dr Reihana di Ruang Abung Pemprov Lampung, Kamis (15/10/2020).
Pemerintah pusat menilai nakes sebagai kelompok yang rentan tertular Covid bersama TNI dan Polri.
Vaksin tersebut rencananya akan didistribusikan pada November mendatang.
Vaksin tersebut berasal dari tiga perusahaan produsen vaksin, yakni Sinovac, Sinopharm, dan CanSino.
Project Integration Manager PT Bio Farma (Persero) Neni Nurainy mengatakan, vaksin-vaksin tersebut hanya akan diberikan kepada orang-orang yang masuk dalam kategori rentan tertular Covid-19.
Baca juga: 136 Dokter Meninggal Akibat Covid-19 di Indonesia, IDI: Ini Situasi Krisis
Baca juga: Ada 1 Kasus Baru Covid-19 Tanggamus, Tinggal Tak Jauh dari Pasar Gisting
“Jadi program ini akan diberikan penyuntikan kepada yang high risk, yaitu kepada tenaga kesehatan kita, TNI/Polri. Itu salah satu contoh yang high risk,” kata Neni.
Neni menambahkan, vaksin yang datang di November itu berbentuk sudah jadi. Bukan merupakan bulk vaksin.
“Untuk yang November itu pemerintah merencanakan mengimpor vaksin jadi yang sudah diwacanakan ada tiga, yaitu Sinovac, Sinopharm dan CanSino. Masih negoisasi. Vaksin ini sudah mendapat emergency use authorization di negeranya masing-masing,” ujarnya.
"15 juta dosis bulk vaksin di November-Desember 2020, kemudian 35 juta dosis bulk vaksin di Januari-Maret 2021 sehingga totalnya 50 juta dosis vaksin," tambah Neni.
Lebih jauh Neni menjelaskan ketiga perusahaan tersebut telah mendapat emergency use authorization (EUA) dari Tiongkok.
"Vaksin ini sudah mendapat UEA di negaranya masing-masing. Di Indonesia perlu perizinan dari BPOM," tuturnya.
Neni melanjutkan Sinovac telah menyatakan komitmennya untuk suplai 210 juta dosis vaksin ke Bio Farma dari April-Desember 2021.
Lebih jauh lagi, jika pandemi belum juga berakhir di 2022 maka disitulah peran vaksin merah putih.
"Vaksin merah putih sebagai wujud kemandirian bangsa," ujarnya.
Tambah 17 Pasien
Jumlah pasien Covid di Provinsi Lampung sendiri terus bertambah.
Data Satgas Penanganan Covid Lampung, per Kamis (15/10/2020), terdapat tambahan 17 pasien Covid.
Tambahan sebanyak 17 kasus baru ini berasal dari Bandar Lampung 9 orang, Lampung Tengah 4 orang, Pesawaran 1 orang, Tulangbawang Barat 1 orang, Lampung Selatan 1 orang dan Tanggamus 1 orang.
Dari 17 kasus konfirmasi positif, sebanyak 7 orang merupakan hasil tracing dan 10 lainnya kasus baru. Pasien yang melakukan isolasi mandiri 11 orang dan dirawat di rumah sakit 6 orang.
"Untuk pasien yang selesai isolasi atau sembuh per hari ini (Kamis) sebanyak 39 orang," jelas Juru Bicara Penanganan Covid Lampung Reihana.
Pasien sembuh ini terdiri dari 15 orang warga Bandar Lampung, 10 warga Lampung, 5 orang Lampung Selatan.
Lalu, ada 4 pasien asal Lampung Tengah yang sembuh, dari Tanggamus 3 orang, Pesawaran 1 orang dan Lampung Barat 1 orang.
Selain itu terdapat tambahan pasien Covid yang meninggal sebanyak satu orang.
Pasien tersebut nomor 1.206 dari Bandar Lampung. Pasien ini pada 11 Oktober dibawa ke rumah sakit swasta di Bandar Lampung dengan keluhan batuk kering dan demam sudah selama 1 minggu.
Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan rontgen.
"Dengan hasil bronko pneumoni. Dilakukan rapid test hasilnya reaktif dan langsung dilakukan pemeriksaan swab, pada 13 Oktober siang pasien mengalami perburukan kesehatan," kata Kadiskes Lampung ini
Kemudian pada pukul 17.00 WIB pasien dinyatakan telah meninggal dunia. Hasil swab keluar pada 14 Oktober dan terkonfirmasi positif Covid.
Pemulasaran jenazah dilakukan sesuai standar protokol Covid-19.
Terpisah Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki Erwandi mengatakan, tidak semua warga bisa melakukan uji swab.
Hanya pasien yang berkontak erat dengan pasien Covid berdasarkan hasil tracing dari tim satgas serta pasien-pasien yang hasil rapid testnya reaktif yang bisa diambil sampel swabnya.
"Masalah swab dan teknis swab diatur oleh Dinas Kesehatan. Untuk pasien tracing, maka pelaksanaan swab test gratis asalkan memang memiliki kontak erat dengan pasien positif," kata dia.
Nurizki meminta masyarakat melaporkan jika ada pihak yang meminta uang kepada objek tracing hasil pasien positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli mengatakan pelaksanaan uji usap (swab test) sebaiknya dilakukan dengan koordinasi satuan tugas penanganan Covid-19.
Ia juga menegaskan jika swab tes hanya diperuntukkan bagi pasien tracing Covid-19 yang kontak erat dan memiliki gejala. (Tribunlampung.co.id/byu/som)