Nama berikutnya adalah mantan ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Komjen Rycko Amelza Dahniel, yang kini menjabat sebagai Kabaintelkam.
"Muncul pertanyaan, mungkinkah terjadi mantan ajudan Presiden SBY akan menjadi Kapolri era Jokowi," ungkap Neta.
Selanjutnya, karena Heru dan Didid pensiun bulan ini dan Januari 2021, bakal ada dua jenderal berbintang dua atau inspektur jenderal (irjen) yang berpotensi naik pangkat menjadi komjen sehingga turut memiliki peluang menjadi Kapolri.
Menurut Neta, sejumlah jenderal berbintang dua yang berpotensi mengisi dua jabatan itu antara lain Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri, Kapolda Riau Irjen Agung Setia Imam Effendy, dan Koorsahli Kapolri Irjen Nana Sudjana.
Nana sebelumnya dicopot dari jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan Covid-19.
Meski begitu, Neta menilai Nana tetap memiliki peluang masuk dalam bursa calon Kapolri.
"Betul Nana masuk, mengingat yang bersangkutan sangat dekat dengan Jokowi dan sebelumnya disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Idham. Kita lihat saja perkembangannya ke depan," tutur Neta.
Rotasi Kapolda
Irjen Nana Sudjana dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya karena dinilai lalai menegakkan protokol kesehatan Covid-19.
Kapolri Idham Azis juga mencopot Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi.
Bersama keduanya ada rotasi pula bagi beberapa kapolda lain.
Pertama, Kapolda Bali Irjen Petrus R. Golose mendapat penugasan di institusi lain.
Penggantinya adalah Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri Irjen Putu Jayan Danu Putra.
Kemudian Kapolda Maluku Irjen Baharudin Djafar dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.
Koorsahli Kapolri Irjen Refdi Andri mengisi posisi Kapolda Maluku.