Merekalah yang merekrut anggota lainnya.
Berdasarkan catatan kepolisian, T dan M juga pernah terlibat pencurian dengan pemberatan (curat) di beberapa TKP di Pulau Jawa.
"Untuk sementara ada delapan orang yang kami tetapkan tersangka. Untuk dugaan sindikat lainnya masih kami kembangkan," kata Rezky.
Sementara itu, T membantah disebut sebagai otak pencurian.
Pria bertato di lengan kanannya ini menyebut hanya ikut-ikutan.
"Belum pernah. Saya baru kali ini ikut," kata T.
Hal senada dikatakan M.
Pria keturunan Tionghoa ini berdalih tidak sengaja ikut dalam komplotan tersebut.
Menurutnya, ia hanya berperan sebagai driver alias sopir.
"Baru kali ini. Saya yang bawa mobil," kata M.
Ambil Barang tanpa Sensor
Komplotan pengutil di mal menyasar barang-barang yang tidak dilengkapi alat sensor.
Oleh karena itu, barang hasil curian lolos saat meninggalkan area mal.
Rezky Maulana menyatakan, dari beberapa barang bukti yang diamankan, seperti peralatan mandi, kosmetik, susu, dan pakaian, tidak dilengkapi sensor.
"Barang yang diambil itu tidak ada sensor. Jadi tidak terdeteksi saat keluar mal," kata Rezky.