Sebab, orang-orang harus mengurangi keluar rumah dan berinteraksi langsung dengan orang lain.
"Saya yakin ke depan, meskipun pandemi Covid-19 sudah berakhir, teknologi akan terus banyak digunakan dan tidak akan pernah ditinggalkan," katanya.
Namun demikian, Firmansyah menilai masifnya penggunaan teknologi di sisi lain menimbulkan dampak negatif. Satu di antaranya banyak pekerja yang selama ini hanya mengandalkan tenaga dalam bekerja akan kehilangan pekerjaannya.
"Ini yang harus dipersiapkan pemerintah, bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan ketika ada pekerja yang kehilangan pekerjaannya," ujar Firmansyah.
Strategi Pengusaha
Menyambut dominasi generasi Z pada 5-10 tahun ke depan, sejumlah pengusaha mulai menyiapkan strategi. Tujuannya agar produk baik barang maupun jasa mereka bisa menyasar para generasi Z. Strategi itu misalnya memperluas skala promosi. Selain menggunakan media cetak dan online, mereka melebarkan sayap promosi ke media sosial (medsos).
Pemilik kefe Dr. Coffee, Alghazali Qurtubi, mengungkapkan akan lebih gencar lagi melakukan promosi lewat medsos yang dekat dengan generasi Z. Jika sebelumnya sudah rutin berpromosi di medsos Instagram, ke depan pihaknya akan aktif berpromosi di medsos yang sedang tren, yaitu TikTok.
"Banyak generasi Z menggunakan TikTok. Kami ingin mempromosikan usaha kami ke generasi Z, juga generasi milenial, karena dua generasi itu yang paling suka nongkrong di kafe," kata Ali, sapaan akrabnya, Sabtu.
Gandrungnya generasi Z datang ke kafe, jelas Ali, terlihat dari banyaknya anak muda dari generasi tersebut datang ke Dr. Coffee setiap hari. Bahkan, menurut dia, persentase generasi Z plus generasi milenial yang datang ke kafe Dr. Coffee mencapai 80 persen dari keseluruhan pengunjung.
Selain akan menggencarkan promosi di TikTok serta mempertahankan promosi di Instagram, pihaknya berusaha membuat kafe Dr. Coffee nyaman dan instagramable.
"Karena, anak-anak generasi Z dan milenial paling suka tempat nyaman dan instagramable agar bisa nongkrong sekaligus berfoto," ujar Ali.
Sementara pemilik Ajib Kitchen, Nada Arivany, mengungkapkan pihaknya berupaya menghadirkan menu untuk keluarga agar semua generasi bisa menikmati. Termasuk anggota keluarga yang merupakan generasi Z. Pihaknya berupaya menghadirkan menu-menu yang lezat dengan penyajian semenarik mungkin agar generasi Z tertarik.
"Kalau saya, menghadirkan menu keluarga supaya orangtua dan anaknya yang generasi Z mau datang ke Ajib Kitchen," kata Nada, Sabtu.
Selain itu, pihaknya juga akan gencar mempromosikan menu-menu melalui medsos. Selain di Instagram yang sudah berjalan, pihaknya perlahan menyasar promosi di TikTok.
"Banyak generasi Z yang menggunakan Instagram dan TikTok. Dengan promosi di Instagram dan TikTok, kami berharap promosi bisa sampai ke generasi itu," ujar Nada.