Ia minta selimut untuk bayi sebab posisi hujan dan bayinya kedinginan.
"Setelah lahir kami lanjutkan ke klinik. Dalam kondisi tali pusat bayi belum dipotong. Sesampainya di Klinik disambut para bidan yang ada di klinik tersebut," katanya.
Kemudian tali pusat dipotong, darah dan lainnya dibersihkan.
Lalu kondisi kesehatan ibu dan anak diperiksa. Alhamdulillah semua baik-baik saja.
"Hasilnya bagus, anak sehat dan Dindanya pun tak perlu dijahit. Abis lahiran diperiksa dan sehat-sehat semua malamnya pulang. Bayinya juga anteng nggak rewel," katanya.
Puput pun menambahkan, bahwa ini pertama kalinya ia membantu proses kelahiran. Namun, meskipun begitu sedikit banyaknya ia tahu karena suka melihat dari instagram.
"Sebelumnya saya juga sempat lihat-lihat di instagram gimana proses melahirkan. Saya juga sudah punya anak, sedikit banyak ada tahu," katanya.
Sementara itu Neliyani menambahkan, bahwa tadinya disarankan untuk ke RS Bari. Namun melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk dibawa ke rumah sakit maka lebih baik ke klinik terdekat.
"Memang Dinda ini jatuhnya pasien umum, apalagi kondisi keuangan tidak mencukupi. Namun kami memikirkan kondisinya dan anaknya, jadi kami berfikir mintak bantuan Rotary Club Palembang. Alhamdulillah dari Rotary sudah memberikan bantuan untuk biaya persalinan," katanya.
Masih Anak-anak Jadi IbuĀ
Sebelumnya, awal Januari lalu, Tribunsumsel memberitakan secara ekslusif kisah tiga perempuan di Sumsel yang menikah muda saat bahkan masih terkategori anak-anak.
Usia masih anak-anak mereka sudah harus memikul tanggungjawab menjadi istri dan menjadi ibu.
Dinda, Melisa dan Amira merupakan warga di Kelurahan 7 Ulu yang menikah diusia muda. Bahkan bisa dibilang masih anak-anak, seperti Dinda yang menikah ketika baru berusia 13 tahun dan diusia 18 tahun ini ia hamil anak ketiga.
Sebenarnya tidak hanya tiga anak muda ini saja yang menikah diusia muda. Melainkan cukup banyak. Namun sayangnya mereka tidak mengetahui bahwa pernikahan diusia mudah tentu banyak risiko yang harus dihadapi. Selain psikologi yang belum matang, juga disinyalir menjadi pemicu terjadinya anak-anak yang kurang gizi (stunting).
Untuk melihat kondisi Dinda, Melisa dan Amira Tribun Sumsel mendatangi satu persatu rumah masing-masing. Diantara mereka kondisi Dinda yang paling memprihatinkan, bagaiman tidak dengan tubuh mungilnya dan usia kandungan 7 bulan membuatnya harus hati-hati dalam melangkah.