"Beginilah kondisi kali penghubung Desa Gununggijul Subik pascahujan. Warga tidak bisa menyeberang arus kali yang deras," katanya.
Dian berharap Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dan pihak-pihak terkait dapat memperhatikan kondisi di Gununggijul dan mempercepat pembangunan jembatan yang rusak tersebut.
Feri Ferdiansyah, kepala desa Gunung Gijul membenarkan hal tersebut.
Awalnya ada jembatan di tempatnya. Namun saat tahun 2017 lalu, banjir yang menyebabkan jembatan ambruk.
Tetapi, pada tahun 2018 sudah ada bangunan penyangga jembatan, yang hingga saat ini juga tidak juga dibangun. “Kami kalau musim hujan ya harus seberangi sungai,” ujarnya.
Warga menjadi terisolir ketika musim hujan tiba.
Jikalau menempuh jalur lainnya, warga terpaksa melewati jalan memutar sekitar 15 kilometer.
“Ada jalan, tapi memutar lewat kecamatan Abung Pekurun, sekitar 15 kilometer,” ujarnya seraya mengatakan ditempatnya ada 267 kepala keluarga yang terisolir akibat putusnya jembatan tersebut.
( Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi )