TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Haji Sugandi tengah jadi perbincangan.
Pasalnya, Haji Sugandi tak hanya tajir tetapi juga dermawan.
Haji Sugandi adalah pemilik mushala Darul Iman Attauhid.
Letaknya di Kampung Karokrok, Desa Jatiragas Hilir, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang.
Baca juga: Krisdayanti Dituding Tak Dianggap Keluarga Aurel Gegara Postingan Anne Avantie
Baca juga: Anggota DPRD Selingkuhi Istri Pelaut, Keluar Masuk Lewat Jendela
Haji Sugandi menghadiahi 60 kuli bangunan dengan motor.
Mushala mewah itu dibangun oleh Sugandi, pemilik Yayasan Putra Galunggung Darul Iman Attauhid sekaligus panti sehat penyembuhan orang dengan gangguan jiwa dan rehabilitasi pecandu narkoba, dengan biaya Rp 11 miliar.
"Biayanya kurang lebih Rp 11 miliar termasuk ornamen dan reward untuk pekerja," ujar Encep Hasan Basri, juru bicara sekaligus kerabat Sugandi ditemui Kompas.com di Kompleks Mushala Darul Iman Attauhid, Desa Jatiragas Hilir, Patokbeusi, Subang, Selasa (16/3/2021).
Encep menyebut ada sekitar 60 pekerja yang membangun kompleks mushala di lahan seluas 5.000 meter persegi.
Mushala itu, kata dia, dibangun sejak 2014 hingga 2017.
Namun setelah itu masih ada penyempurnaan.
"Masing-masing pekerja satu motor. Saat itu harganya sekitar Rp 14 jutaan," ungkapnya.
Mushala ini berlantai dan berdinding marmer.
Di langit-langit mushala ada lukisan awan berikut ornamen bintang.
Di teras mushala terdapat empat emas batangan yang ditanam di lantai.
Pengurus mushala juga menyebut terdapat berlian yang berada di menara yang bertuliskan mercusuar dunia.
Selain itu, terdapat mushala khusus bagi mereka yang dari perjalanan jauh.
Dindingnya bercorak cokelat, langit-langit berlukiskan awan dan lampu kristal.
Di kompleks mushala juga terdapat tempat ibadah bagi umat non muslim, taman, dan tempat istirahat.
Mushala yang berada di sudut kota Subang itu, kata Encep, dibangun bukan untuk menunjukkan kemewahan.
Melainkan untuk menumbuhkan rasa nyaman saat beribadah.
Sebab, tamu yang datang ke yayasan milik Sugandi kian hari kian banyak.
Karena itu, mushala ini didirikan jauh dari keramaian.
"Biar saat beribadah nyaman, khusyuk. Saat masuk ke lingkungan pun pikiran menjadi segar dan teduh," ujar dia.
Encep mengatakan kegiatan keagamaan di musala itu dilakukan seperti biasa.
Setiap malam Senin dan Jumat dilakukan pengajian.
sumber: Kompas.com
Baca juga berita terkait lainnya di sini.