"Terus gimana? Itu benar kalau anak si ibu itu korban pembunuhan?" tanya teman Denny Darko.
"Iya, waktu itu benar," jawab dr Hastry.
"Kita waktu itu gali kuburnya di lereng jurang. Tidak di pemakaman umum," imbuhnya.
Pasalnya dari hasil autopsi, banyak luka tidak wajar pada tubuh korban.
Luka-luka tersebut diduga terjadi sebelum korban dibunuh.
"Kita periksa, kita likat lukanya. Mengapa luka seperti ini, tidak wajar, tidak normal.
Kok hampir patah banyak, terus tubuhnya banyak luka dan lecet-lecet, ada perlawanan yang didapat sebelum dia meninggal dunia itu masih ada," ujar dr Hastry.
Mendengar pemaparan dr Hastry, Denny Darko dan temannya langsung terhenyak.
Sebagai dokter forensik, dr Hastry mengaku sempat kesulitan saat menangani korban mutilasi.
Namun setelah itu, dr Hastry sempat dibuat merinding karena didatangi arwah korban mutilasi.
Seperti saat dr Hastry dan tim polisi menemukan jenazah dimutilasi di tempat pembuangan sampah di Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.
Saat melihat jenazah tersebut, dr Hastry mengaku sempat kesulitan ungkap identitas korban.
Karena kondisi jenazah yang sudah rusak, ditambah dengan potongan tubuh yang tercecer.
"Kita kesulitan, karena bagian tubuhnya tersebar, dan kulitnya sudah tidak jelas," ucap dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Denny Darko, Rabu (17/2/2021).
Pasalnya diakui dr Hastry, pembunuhan dengan cara mutilasi akan membuat polisi sulit ungkap pelaku pembunuhan.