Selain itu, pelaku pembunuhan pun sengaja melakukan mutilasi agar jenazah korban tak dikenali dan tak terungkap.
"Pelaku menghilangkan identitas korban yang dibagi-bagi dalam beberapa potongan tubuh. Terus dihilangkan biar gak dikenal," papar dr Hastry.
Bahkan akibatnya, tim forensik yang menangani kasus mutilasi pun akan kesulitan mengungkap identitas korban.
"Kita terkadang mengalami kesulitan. Ini bagian tubuhnya terdiri dari berapa manusia.
Terus kita juga harus menentukan identitas. Mulai dari jenis kelamin, usia, terus ciri tubuh lainnya. Terus meninggalnya itu kenapa, karena pembunuhan atau kecelakaan," papar dr Hastry lagi.
Menguak kasus mutilasi di Ajibarang, dr Hastry menemukan beberapa potongan tubuh yang tercecer di beberapa tempat.
Akan tetapi, kondisi jenazah tersebut sudah rusak parah.
Bahkan tengkorak atau bagian kepalanya pun tak dikenali wajahnya.
"Potongan kepalanya tengkoraknya ketemu, tapi sudah mengelupas. Kulitnya juga mengelupas semua, sudah mengalami pembusukan lanjut," ungkap dr Hastry.
Meski begitu, dr Hastry bisa mengungkap bahwa jenazah yang dimutilasi itu adalah seorang wanita.
Mendengar penuturan dr Hastry, Denny Darko penasaran.
"Tahunya kalau itu wanita dari mana?" tanya Denny Darko.
"Dari kepala, dari rahang dan tulang panggul. Bisa dilihat juga dari giginya," jawab dr Hastry.
Setelah itu, ciri-ciri korban pun disebar, karena siapa tahu ada keluarga yang merasa kehilangan.
Namun, selama beberapa hari, polisi tak jua menemukan pihak keluarga yang merasa kehilangan.