TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang prajurit Kopassus Kandang Menjangan Kopda Santoso tewas dibunuh tukang pijat bernama Yulianto.
Prajurit Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kopda Santoso tewas setalah diracun dan dicekik lehernya oleh tukang pijat bernama Yulianto.
Setelah kasus tukang pijat bunuh prajurit Kopassus terbongkar, kasus pembunuhan lain yang dilakukan tukang pijat Yulianto akhirnya terkuak.
Yulianto tak hanya membunuh prajurit Kopassus tapi juga membunuh 6 korban lainnya.
Yulianto yang berprofesi sebagai tukang pijat ternyata adalah seorang pembunuh berantai yang telah menghabisi nyawa 7 orang, salah satunya prajurit Kopassus.
Seorang terapis asal Sukoharjo, Jawa Tengah divonis hukuman mati karena terbukti membunuh prajurit Kopassus Kandang Menjangan, Kopda Santoso.
Terapis bernama Yulianto divonis hukuman mati setelah terbukti terlibat pembunuhan prajurit Kopassus Kopda Santoso dan 6 korban lainnya.
Terapis Yulianto terbukti membunuh 7 orang secara beruntun, hingga terungkap setelah membunuh korbannya yang ketujuh, yakni prajurit Kopassus Kopda Santoso.
Pembunuhan pertama dilakukan Yulianto terhadap korban bernama Sugiyono.
Kasus itu terjadi pada 2005. Pembunuhan itu terkait hutang Rp 40 juta yang diberikan Sugiyono.
Sugiyono menagih ke Yulianto. Namun proses penagihan itu menimbulkan sakit hati. Sehingga Yulianto tersinggung dan menghabisi nyawa Sugiyono.
Yulianto memberikan ramuan kecubung kepada Sugiyono. Setelah itu, mayat Sugiyono dikubur di samping kandang rumahnya.
Dua tahun kemudian, Yulianto menghabisi nyawa Suhardi saat Suhardi sedang bersemedi di Gua Cermai, Bantul.
Mayat Suhardi dibiarkan di sebuah genangan air dan ditindih dengan batu besar.
Pembunuhan terus diulang hingga pembunuhan ketujuh, yaitu Kopda Santoso. Kala itu, Kopda Santoso datang ke Yulianto mau pijat badan.