“Kalau di RSUD Ryacudu harga obatnya Rp 225 ribu. Tapi sekarang kosong,” kata Dia.
Untuk obat yang dikonsumsi, di Kotabumi sedang tidak ada, sehingga dirinya terpaksa mencarinya ke Bandar Lampung.
“Saya kecewa soal tak ada obatnya, sudah jauh dari Way Kanan, sampai sini gak ada obatnya. Di Lampung Utara juga sudah dicari gak ada obatnya, terpaksa dicari di Bandar Lampung,” keluh Dia.
Hal ini tentunya memperpanjang waktu pengobatan dirinya, dengan ketidaksediannya obat di RSUD Ryacudu ini.
Dirinya berharap, soal kekosongan obat tersebut dapat diselesaikan secepatnya, ini menyangkut hajat orang banyak.
( Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi )