Prolog
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prolog adalah adegan singkat atau pidato yang disampaikan pada awal pertunjukan. Prolog menjadi pengantar sebelum memasuki bagian cerita dalam drama.
Gambaran umum yang disampaikan dapat berupa latar belakang diadakannya pementasan, sinopsis drama, atau sekedar pancingan kepada penonton untuk menyambut pementasan.
Berikut contohnya:
Sarilah sendirian di rumahnya. Sejak sore suami dan anaknya pergi dari rumah. Mereka pamit rapat kelompok tani di rumah Pak Kampung. Sarilah mondar-mandir di ruang tengah rumahnya, menanti dua orang itu dengan cemas. Ia tahu ada yang tidak beres akhir-akhir ini. Ia dengar dari tetangga, truk berdatangan ke desa sebelah di malam hari ketika semua warga desa sudah terlelap.
Babak atau episode
Penulis naskah drama biasa membedakan babak satu dengan babak lainnya berdasarkan susunan alur cerita dalam drama atau susunan waktu.
Pembagian babak atau episode adalah bagian penting dalam sebuah drama. Ia sebagai penanda susunan alur, sehingga mempermudah pembaca memahami cerita yang hendak disampaikan.
Berikut contohnya:
LAMPU MENYALA. CAHAYA JINGGA DARI SATU LAMPU DI RUANG TENGAH. TAMPAK SEORANG PEREMPUAN SETENGAH ABAD MONDAR-MANIR. KADANG DUDUK, KADANG BERDIRI. EKSPRESINYA CEMAS.
Adegan
Runtutan cerita dalam drama dibagi dalam babak dan adegan. Adegan ditandai dengan pemunculan tokoh atau pergantian suasana.
Pergantian suasana tersebut dapat diiringi dengan pergantian tata panggung, tata cahaya, properti panggung, atau perubahan sikap tokoh. Berikut contohnya:
Sarilah kelelahan sendiri, akhirnya ia duduk di salah satu kursi di ruang tengahnya.
SARILAH