TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Ketua RT dan RW menyambut gembira wacana kenaikan insentif.
Pasalnya, hal tersebut merupakan janji politik yang pernah disampaikan Wali Kota Metro Wahdi dan Wakil Wali Kota Qomaru pada waktu pencalonan.
Ketua RT 21 Tejoagung Ridwan mengatakan, bahwa beberapa waktu yang lalu pada saat pencalonan wali kota, visi-misi dari pasangan Wahdi-Qomaru salah satu poinnya akan menyejahterakan RT/RW dengan menaikan insentif.
"Bukan hanya soal janji, tapi kenyataannya memang insentif RT/RW di Kota Metro ini Rp 250.000. Termasuk yang paling kecil dari 15 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung. Artinya memang kecil," ujarnya mewakili pamong di Tejoagung, Jumat (9/7/2021).
Baca juga: Pemkab Tuba Dapat Insentif Rp 8,5 Miliar dari KPK
Sementara Sekretaris Komisi I DPRD Kota Metro Amrullah menilai, pamong seperti RT dan RW merupakan pihak yang membantu pemerintah dalam pelaksanaan program, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini.
"Tenaga kesehatan saja kan dapat insentif tambahan. RT/RW ini juga kan garda terdepan dalam memberi sosialisasi dan mengawasi warga. Jadi memang sudah sewajarnya dinaikkan. Karena memang masih jauh dari ideal, tidak sampai Rp 300 ribu sebulan," ungkapnya.
Ia menilai, jika melihat Kota Bandar Lampung yang kompleksitas masalahnya mirip-mirip, maka insentif RT/RW sangat jauh dari ideal.
"Kita dorong. Minimal setengahnya dari Bandar Lampung lah. Mampu kok keuangan kita, tinggal mau atau enggak saja," tuntasnya.
( Tribunlampung.co.id / Indra Simanjuntak )