Bandar Lampung

UMKM Lampung, Pak Kartasi Kartasi Menjual Mainan Tradisional Otok Otok yang Tak Lekang Waktu

Penulis: Jelita Dini Kinanti
Editor: Dedi Sutomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pak Kartasi penjual mainan tok otok di Pasar Tengah Bandar Lampung

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG – Mungkin bagi sebagian masyarakat masih mengenal mainan tok-otok. Meski mulai tergerus oleh mainan modern yang di produksi pabrikan. Mainan tok otok ini masih tetap eksis hingga saat ini.

Bagi Anda yang ingin mencari mainan tradisional hasil kerajinan tangan ini, bisa datang langsung ke Pasar Tengah, Bandar Lampung.

Adalah pak Kartasi yang menjadi penjual mainan yang di era 80-an dan 90-an sangat terkenal ini.

Mainan tok otok adalah mainan beroda yang menghasilkan bunyi. Mainan ini dimainkan dengan cara didorong, dan ketika didorong ada bunyi yang mirip seperti bunyi roda.

Mainan ini biasanya dihiasi kepala naga atau kepala kuda. Ada juga bulu-bulu yang terdapat di kepala naga, kepala kuda, serta dibelakang kuda dan naga itu.

Baca juga: Diskop dan UMKM Lampung Usulkan 128 Ribu UMKM Dapat Bantuan Stimulan

Biasanya pada bagian roda dan bulu-bulu diberi warna agar lebih menarik.

Harga mainan tok otok ini murah meriah. Hanya Rp 10 ribu per unit. Pak Kartasi sengaja memberikan harga murah, karena bagi Pak Kartasi yang penting anak-anak suka dengan mainannya.

Meski harga mainan tok otok ini murah meriah, jangan khawatir, karena mainan ini awet. Tidak akan cepat rusak atau patah. 

"Saya menjual mainan ini setiap hari di Pasar Tengah dari pukul 12.00-16.00. Mainan sering laris. Kebanyakan yang membeli adalah anak-anak," kata Pak Kartasi, Sabtu (10/7/20210).

Bagi pak Kartasi, ada kepuasan tersendiri saat melihat anak-anak memainkan mainan tradisional sederhana yang dijualnya.

Anak-anak jadi mengenal mainan tradisional yang kini sebagian mulai hilang tergerus oleh mainan modern yang diproduksi oleh pabrikan. ( Tribunlampung.co.id / Jelita Dini Kinanti )

Berita Terkini