TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengakuan remaja nekat bertaruh nyawa melakukan aksi prank menantang malaikat maut dengan mencegat dan menghadang truk hingga merenggut satu nyawa di Bekasi.
Aksi prank nekat yang diberi nama malaikat maut tersebut adalah dengan cara melompat secara mendadak ke depan truk yang tengah melaju dengan maksud menghadang truk
Aksi prank malaikat maut tersebut sengaja dibuat, direkam dan disebarkan di media sosial TikTok dan Facebook.
Kejadian nahas aksi malaikat maut akhirnya merenggut nyawa remaja di Bekasi saat membuat konten video media sosial. Remaja bernisial FA (13) itu tewas terlindas truk.
Peristiwa itu terjadi di Jalan RE Martadinata, Cikarat Utara Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Viral Kakek-kakek Ngamuk dan Mengaku Jadi Malaikat Munkar Pencabut Nyawa
Dalam kejadian itu, bukan hanya FA yang menjadi korban, melainkan ada korban lain yakni, RA (16).
Dikabarkan bahwa RA yang juga tertabrak truk itu mengalami luka berat.
"Jadi korbanya ada dua yang tertabrak. Meninggal satu, lagi yang luka berat," kata Kasatlantas Polres Metro Bekasi, AKBP Argo Wiyono, Kamis (15/7/2021).
Diketahui korban berinisial R masih dirawat di Rumah Sakit Cikarang Medika.
Remaja yang melakukan aksi prank malaikat maut di jalan raya dengan menghadang truk mengaku kepada polisi bahwa aksi tersebut dilakukan karena persaingan.
Argo mengatakan, peristiwa itu terjadi saat korban bersama rekan-rekan mereka bersaingan membuat video konten media sosial.
Baca juga: Anggia Novita Tak Terima Ditinggal saat Sakit, Kini Gugat Cerai Aktor Ferry Irawan
"Intinya mereka saingan bikin konten, jadi misalnya temanya bikin dia lebih ini jadi ada namanya Tiktok itu tagnya "Malaikat Maut". Jadi kayak seolah-olah dia mau ditabrak kemudian lompat," ujar dia.
Lebih lanjut Argo mengatakan, para remaja itu berkelompok sebanyak 6 hingga 10 orang dan satu orang yang bertugas memvideokan kegiatan mereka.
Konten tantangan
Remaja di Bekasi yang viral terlindas truk itu ternyata tengah membuat konten 'challenge malaikat maut'.
Argo mengatakan, terdapat sembilan remaja yang terlibat dalam aksi nekat mengadang truk di Jalan RE Mratadinata, Cikarang Utara, Minggu (11/7/2021) lalu.
"Challenge malaikat maut, kalau menurut anak-anak itu, jadi seolah-olah seperti adu kuat nyetop truk ketika truknya berhenti mereka lari," kata Argo, Jumat (16/7/2021).
Challenge atau tantangan membuat konten berbahaya itu diketahui berasal dari aplikasi media sosial TikTok.
Sedangkan untuk remaja di Cikarang Utara mengunggah videonya ke akun Facebook.
"Di TikTok itu (awalnya), tapi untuk yang remaja kemarin di Facebook (unggahnya), dari hasil cyber patroli kami ternyata juga ada sembilan kegiatan serupa di Bekasi," jelasnya.
Argo menambahkan, untuk kasus kelompok remaja di Cikarang Utara mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Dia adalah FA berusia 13, sedangkan satu rekannya masih mengalani perawatan serius di rumah sakit akibat luka terlindas truk.
"Satu orang remaja berinisial FA (13), tewas terpental akibat kepalanya terbentur separator pembatas jalan," ujarnya.
Sejauh ini, kepolisian sudah memeriksa enam orang teman yang ikut dalam kelompok remaja pembuat konten berbahaya.
"Jadi ada enam orang yang sudah kami periksa, mereka ada yang merekam, ada yang edit (video), lalu tiga orang lagi sebagai pentolannya yang mengadang," jelasnya.
Remaja yang masih dirawat akibat luka berat berinisial RA (16), dia mengalami luka berat sedangkan satu rekannya lagi yang sama-sama ikut mengadang truk belum tahu keberadaannya.
Buru sopir truk
Polres Metro Bekasi melakukan pencarian terhadap sopir truk yang terlibat dalam kecelakaan akibat kendaraannya diadang dua remaja di Cikarang Utara, Bekasi.
"Pengemudi truk masih dilakukan pencarian, jadi kami belum bisa menentukan kasusnya," ujar Kasatlantas Polres Metro Bekasi AKBP Argo Wiyono saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (15/7/2021).
Argo berujar, pihaknya saat ini masih menelusuri keberadaan pengemudi truk bersangkutan untuk diminta keterangan terkait kecelakaan tersebut.
"Karena bisa jadi ada unsur kesengajaan atau bisa jadi karena keadaan darurat," ujar dia.
Argo kemudian menjelaskan maksud keadaan darurat berdasar pada Undang-Undang Lalu Lintas.
Kata dia, insiden bisa saja terjadi ketika sopir merasa dalam kondisi terpaksa dan membela diri dengan asumsi korban pengadang berniat jahat atau membegal.
Duduk perkara inilah yang menurut Argo perlu diselidiki lebih lanjut setelah sopir truk yang bersangkutan ditemukan nanti.
"Sepanjang kita belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi, kita belum bisa menentukan statusnya, jadi masih dilakukan upaya-upaya pencarian," ungkapnya.
Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan seorang remaja tertabrak truk saat sedang bikin konten untuk media sosial viral di internet.