TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mendapat orderan 180 nasi kotak dari konsumen tak jelas lewat teleponnya, Umi Kulsum (30), malah tertipu. Itu karena sang pemesan keburu memblokir nomor kontaknya saat pesanannya tiba di tujuan
Penipuan yang dialami Ibu dua anak ini terjadi pada Minggu (25/7/2021).
Alhasil, sebagian nasi kotak yang terlanjur dibuat warga Jalan Wartawan, Gang Saburai, Gunung Sulah, Bandar Lampung tersebut diberikan untuk anak yatim di panti asuhan.
"Saya sudah ikhlas. Anggap saja ini jadi pengalaman buruk selama saya dagang," kata Umi, Senin (26/7/2021).
Umi menceritakan, usaha nasi kotak ia rintis sejak setahun terakhir. Namun baru kali ini ia mendapat order fiktif yang masuk ke ponselnya pada Sabtu (24/7/2021) malam.
Si pemesan menyebut atas nama Husen, minta diantar 180 kotak nasi ayam kecap ke depan masjid Al Mabrur, Kupang Kota, Telukbetung Utara, Bandar Lampung.
Menurut Umi, si pemesan beralasan order sebanyak itu untuk disajikan dalam acara yang diadakan di masjid tersebut.
"Minggu siang abis zuhur saya antar ke lokasi. Setengah jam sebelum berangkat dia share lokasi," kata Umi.
Begitu sampai di lokasi, nomor ponsel pemesan masih merespon. Namun Umi diperintahkan menuju rumah di depan masjid tersebut.
Setelah dihubungi kembali, nomor ponsel Umi sudah di blokir si pengorder fiktif. "Saya yakin karena dia minta cepat, makanya siang itu saya antar sendiri pake motor," kata Umi.
Untungnya, warga sekitar yang kasihan melihat Umi kompak membeli 80 kotak nasi ayam kecap tersebut.
"Jadi yang 80 kotak itu akhirnya dibayar sama warga. Sisa 100 kotak lagi yang belum saya kirim sudah saya kasih ke panti asuhan," kata Umi.
Umi mengatakan, nasi kotak yang ia jual biasa dipromosikan lewat sosial media Facebook.
Dari sana, calon pembeli bisa menghubungi nomor WhatsApp untuk melakukan pemesanan
"Biasanya memang gak pernah pakai DP, jadi begitu terima baru pesanan saya buat," kata Umi.