Karena terdakwa berkilah, hakim bertanya pada Aipda Roni Syahputra, kenapa dia bisa tahu bahwa Riska Fitria tengah datang bulan.
"Kok kamu tahu korban sedang datang bulan? Berarti kamu buka celana korban? Apa maksudmu?" cecar hakim.
Mendapat pertanyaan itu, Aipda Roni Syahputra tak bisa mengelak lagi.
Dia mengakui sempat membuka celana Riska Fitria.
Karena melihat darah nifas, Roni kemudian melampiaskan nafsunya pada AC, anak baru gede (ABG) yang merupakan teman Riska Fitria.
"Iya, ada disetubuhi (korban AC) pak," ucapnya.
Seusai merudapaksa AC dan gagal menyetubuhi Riska Fitria, Roni membawa pulang kedua korban ke rumahnya di Marelan.
Sampai di rumah, istri Roni bernama Elvrina Makmur Chaniago kaget.
Sang istri bertanya, siapa dua wanita tersebut.
Karena takut aksinya terbongkar, Roni mengatakan bahwa kedua korban adalah tersangka kasus narkoba.
Lantaran tak percaya, sang istri bertanya terus-terusan soal sosok kedua korban.
Geram, Roni kemudian mengancam istrinya dengan keris dan mengurungnya di kamar.
"Saya ancam dia (istri) pakai keris, kalau dia cerita saya bunuh, istri saya kunci."
"Habis itu saya taruh di kamar, langsung saya pergi ke kantor. Minggu saya pulang ke rumah," bebernya.
Saat tiba di rumah, terdakwa langsung melihat korban yang sudah terkulai lemas.