TRIBUN LAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Terjadi penumpukan antrean vaksinasi di RSUDAM atau Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Bandar Lampung, Kamis (12/8/2021) pagi.
Hal ini membuat aparat kepolisian setempat melakukan penertiban yang dipimpin Kapolresta Kombes Pol Ino Harianto.
Kapolresta mengatakan, penertiban dilakukan agar masyarakat yang hendak melakukan vaksin tahap I dan II jadi lebih tertib.
"Jangan sampai masyarakat yang sudah di vaksin, pulang nya justru membawa virus," kata Ino.Oleh karena itu, lanjut Ino pelaksanaan vaksin di RSUDAM tetap berjalan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
"Jadi ini kami atur, tertibkan agar jaga jarak supaya masyarakat sehat. Mereka datang divaksin artinya mereka ingin sehat," kata Ino.
Baca juga: Cara Bikin SIM D Termasuk Syarat serta Biaya Bikin SIM D Tahun 2021
Ino menambahkan, pihaknya hanya menertibkan agar vaksinasi masal untuk masyarakat umum ini berjalan lancar.
Dirinya berharap masyarakat yang ingin divaksin bisa diatur sesuai protokol kesehatan agar hasilnya maksimal.
"Nanti akan dikomunikasikan kembali, apabila hendak melaksanakan vaksin agar ada tim satgas yang bertugas menertibkan," kata Ino.
Ino mengakui, pada pelaksanaan vaksinasi hari ini kurang tertib. Sehingga, jajaran Polresta Bandar Lampung turun tangan melakukan penertiban.
"Kami datang untuk menertibkan. Karena jauh-jauh hari memang tidak diinformasikan kepada masyarakat bahwa sistem pendaftarannya online dan jumlah dibatasi perhari. Sehingga terjadi kerumunan," kata Ino.
Baca juga: Cara Bikin SIM C Termasuk Syarat serta Biaya Bikin SIM C Tahun 2021
Sementara itu, Melky (29) salah satu warga yang hendak melakukan vaksinasi mengaku kecewa dengan pelayanan vaksin di RSUDAM.
Menurutnya masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui tata cara pendaftaran vaksin secara online alias daring.
"Kebanyakan yang rame antre ini mereka belum sempat daftar online. Tiba tiba datang ikut antrian," kata Melky.
Baca juga: Cara Bikin SIM A Termasuk Syarat serta Biaya Bikin SIM A Tahun 2021
Melky juga kecewa, lantaran penertiban dilakukan setelah terjadi kerumunan. "Seharusnya sudah diantisipasi sejak awal, agar tidak berkerumun seperti ini," tandasnya. ( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )