TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Satu bulan setelah kasus sumbangan Rp 2 triliun Akidi Tio menghebohkan publik Indonesia, Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri dimutasi dan ditarik ke Mabes Polri.
Irjen Pol Eko Indra Heri ditarik ke Mabes Polri dan jabatannya sebagai Kapolda Sumsel digantikan oleh Irjen Toni Harmanto.
Masyarakat Sumsel baru saja dihebohkan sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga alhamarhum Akidi Tio.
Penyerahan bantuan diberikan secara simbolis dihadiri Gubernur Sumsel, Herman Deru, dan Kapolda Sumsel, Irjen Eko Indra Heri, Senin (26/7/2021).
Kini, Irjen Eko Indra Heri harus menanggalkan jabatannya sebagai Kapolda Sumsel dan menjalankan tugas baru di Mabes Polri sebagai Koorsahli Kapolri.
Baca juga: Jenderal dari Mabes Polri Periksa Kapolda Sumsel Soal Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio
Berikut ini sebagian kecil atau secara singkat karier Irjen Pol Eko Indra Heri Selama Menjabat Kapolda Sumsel, sebelum digantikan Irjen Pol Toni Harmanto.
Berdasarkan penelusuran Sripoku.com, ada beberapa kinerja Irjen Pol Eko Indra Heri layak mendapatkan penghargaan.
Tetapi, ada juga selama menjadi Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri menjadi bomerang bagi dirinya misalnya terkait sumbangan 2 T Akidi Tio.
Simak secara singkat rekam jejak Irjen Pol Eko Indra Heri selama menjabat Kapolda Sumsel.
Baca juga: Dana Hibah Rp 2 Triliun Disebut Bodong, Anak Pengusaha Akidi Tio Ditangkap Polda Sumatera Selatan
Memberantas Kampung Narkoba di Muratara
Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Pol Eko Indra Heri Desa Surulangun, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara yang digerebek oleh jajarannya adalah kampung narkoba.
"Iya betul, itu kampung narkoba," kata Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri saat dikonfirmasi Sripoku.com, Sabtu (12/6/2021).
Selanjutnya, terbaru yang sempat menghebohkan seluruh rakyat Indonesia terkait sumbangan dari keluarga almarhum Akidi Tio, sumbangan 2 T yang akhirnya tidak ada.
Bahkan sang Kapolda Sumsel tersebut diperiksa tim dari Mabes Polri, terakhir meminta maaf dengan rakyat Indonesia.
Sumbangan 2 T Akidi Tio
Masyarakat Sumsel baru saja dihebohkan sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga alhamarhum Akidi Tio.
Penyerahan bantuan diberikan secara simbolis dihadiri Gubernur Sumsel, Herman Deru, dan Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri, Senin (26/7/2021).
Eko mengatakan dirinya ternyata kenal dengan almarhum Akidi Tio dan segenap anggota keluarganya.
Dikatakan Eko, saat dirinya tugas di Aceh beberapa tahun silam, ia pernah bertemu dengan Akidi sehingga keduanya bisa saling kenal.
Setelah tahun demi tahun berlalu, tepatnya saat pandemi Covid-19 melanda, Eko mendapat kabar dari keluarga almarhum Akidi bahwa mereka akan memberikan bantuan penanggulangan Covid-19 di Sumsel.
Begitu mendengar jumlahnya, Eko mengaku dibuat kaget karena nominalnya fantastis, yakni Rp 2 triliun.
Berdasarkan amanah dari keluarga almarhum Akidi Tio, bantuan itu diharapkan bisa dinikmati masyarakat Sumsel yang sedang dilanda kesusahan lantaran pandemi Covid-19.
"Pastinya, harus dipertanggungjawabkan," kata Eko.
"Tapi saya yakin kalau amanah ini langsung disampaikan ke semua pihak dan masyarakat, InsyaAllah amanah ini dapat dikelola sebaik-baiknya," ujar Kapolda.
Terkait alokasi, Kapolda mengatakan, nantinya akan dibentuk tim ahli yang akan mengalokasikan dana bantuan tersebut sesuai kebutuhan.
Kapolda menyebut dirinya hanya sebagai perantara dalam menyalurkan bantuan dari pihak keluarga ke masyarakat Sumsel.
Namun ia memastikan bantuan itu akan ditujukan untuk penanganan covid-19 termasuk masyarakat terdampak pandemi.
"Saya hanya makelar kebaikan saja. Terkait alokasi, nanti akan ada ahli-ahli yang lebih paham. Saya hanya membantu untuk menyampaikan seperti dengan gubernur, pangdam, dan stakeholder terkait lainnya," ujarnya.
Menurut Kapolda, ada begitu banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat di masa pandemi covid-19 ini.
"Seperti bagaimana masyarakat mencegah COVID-19. Banyak sekali faktor. Kemudian kalau sakitnya, apa yang bisa kita lakukan. Pemberian obat dan seterusnya, kemudian oksigen termasuk tenaga kesehatan dan orang-orang yang bekerja di sektor itu"
"Makanya nanti harus ada komunikasi dengan teman-teman ahli supaya bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran," ujarnya.
Sementara itu, Herman Deru mengatakan dirinya juga kaget akan adanya bantuan dengan jumlah fantastis tersebut.
"Ini luar biasa sekali, ada yang memberikan bantuan untuk penanggulangan Covid-19," kata Deru.
Mabes Polri Periksa Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Terkait Rp 2 T Akidi Tio
Markas besar atau Mabes Polri akhirnya turun tangan atas kasus "dana hibah Rp 2 triliun" dari keluarga alm Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.
Oleh sebab itu Mabes Polri akan melakukan pemeriksaan terhadap Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri, terkait sumbangan Rp 2 triliun dari Almarhum Akidi Tio, yang belakangan ini diduga "hoaks".
Hal tersebut dikatakan langsung oleh, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan pihaknya akan menurunkan tim Itwasum dan Propam Mabes Polri untuk melakukan pemeriksaan internal terhadap Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri.
"Berkaitan dengan Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri, ini dari Mabes Polri sudah menurunkan tim internal yaitu dari Irsus, Itwasum Mabes Polri dan dari Paminal Div Propam Polri," kata Argo dalam jumpa pers virtual, Rabu (4/8/2021).
Ia menyampaikan nantinya tim internal akan menggali terkait kejelasan kasus dana hibah tersebut.
Hingga saat ini, tim internal masih bekerja melakukan pemeriksaan di Polda Sumsel.
"Tentunya ingin melihat kejelasannya seperti apa, kasusnya bagiamana dan itu adalah ranah daripada klarifikasi internal. Kita tunggu saja hasil daripada kegiatan penyelidikan dan pemeriksaan internal dari Mabes Polri," jelasnya.
Namun berdasarkan pemeriksaan sementara, Polda Sumsel sempat telah menerima Bilyet Giro (BG) yang diberikan keluarga Alm Akidi Tio pada 29 Juli 2021 lalu. BG itu kemudian coba dicairkan oleh pihak penyidik.
Ternyata, pihak bank menyatakan saldo yang ada tidak mencukupi hingga Rp2 triliun.
Namun tidak dijelaskan rincian saldo yang dimiliki oleh keluarga Alm Akidi Tio.
"Bilyet Giro tersebut dikliring penyidik ke bank dengan yang bersangkutan. Kita melakukan kliring atau ingin mengambil dana tersebut. Ternyata dari bank itu memberikan keterangan bahwa saldo tidak mencukupi," ungkapnya.
Atas dasar itu, kata Argo, pihaknya juga tengah akan melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Termasuk, motif keluarga Alm Akidi Tio yang menjanjikan dana hibah Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.
"Dengan adanya saldo tak mencukupi tentunya penyidik melakukan penyelidikan terhadap peristiwa ini dan kemudian nanti penyidik akan mencari apakah motifnya dan apakah maksudnya kepada yang terkait untuk menyumbang penanganan Covid di Sumsel," ujarnya.
Sejauh ini, tambah Argo, pihaknya telah memeriksa 5 orang sebagai saksi dalam kasus tersebut.
"Penyidik sedang bekerja, sudah meminta keterangan kepada 5 orang sementara ini. Yaitu kepada yang bersangkutan, Ibu Heriyanti, Lalu Pak Darmawan, mungkin dengan teman-teman dan saudaranya yang lain yang mengetahui. Nanti ada juga ahli kami minta keterangan disana untuk prosesnya oleh penyidik," tukas dia.
Irjen Pol Eko Indra Heri Mohon Maaf Sumbangan Rp 2 Triliun
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri meminta maaf kepada masyarakat Indonesi, Kapolri dan unsur Forkompimda Sumsel atas kegaduhan yang terjadi dampak belum jelasnya dana hibah Rp 2 T dari anak Alm Akidi Tio, Heriyanti.
"Saya mohon maaf atas kegaduhan yang terjadi ini. Kegaduhan ini terjadi atas kelemahan saya sebagai individu yang tidak hati-hati," ujarnya di Mapolda Sumsel, Kamis (5/8/2021).
Ia mengatakan, sebagai seorang manusia ia tidak terlepas dari kesalahan. Untuk itu, ia sebagai pribadi dan Kapolda Sumsel memohon maaf.
"Kegaduhan terjadi karena kelamahan saya sebagai individu, " tegasnya.
Dijelaskannya, hal ini terjadi karena ketidakhatian-hatiannya pada saat mendapatkan informasi bakal diberikannya dana hibah sebesar Rp 2 T untuk penanganan Covid-19 di Sumsel.
Dana hibah yang bakal diberikan ini awalnya, Kapolda mendapatkan kabar dari Kadinkes Sumsel, Lesty Nurainy bahwa ada donatur yang bakal memberikan bantuan untuk Covid-19 melalui dokter keluarga Alm Akidi Tio, Prof Hardi.
Kemudian Kapolda mempertanyakan dana hibah tersebut diberikan untuknya sebagai pribadi atau Kapolda Sumsel yang selanjutnya diamanahkan untuk penangan Covid-19 di Sumsel.
"Saya memang kenal dengan keluarga Akidi, khususnya Alm pak Akidi dan anak pertamanya Ahok ketika saya bertugas di Aceh Timur," jelasnya.
Dalam diskusi bersama Prof Hardi dan Kadinkes Sumsel, Heriyanti anak Akidi Tio menjelaskan bahwa uang tersebut ada dan dalam berbentuk cek.
Diakui Kapolda, setelah mendapatkan informasi dana hibah tersebut pihaknya membentuk tim mencari kebenaran dana tersebut.
Namun, hingga kini Kapolda menegaskan dana itu belum ada.
"Saya sudah mengecek dana tersebut dan seperti kita ketahui sampai kini dananya belum ada," terangnya.