Berita Terkini Nasional

Yosef Dituding Terlibat Pembunuhan Istri dan Anaknya, Pengacara Ungkap Faktanya

Penulis: Bambang Irawan
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih terus bergulir. Terbaru, Yosef dituding terlibat pembunuhan istri dan anaknya pengacara ungkap faktanya.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih terus bergulir. Terbaru, Yosef dituding terlibat pembunuhan istri dan anaknya, pengacara ungkap faktanya.

Diketahui, Yosef merupakan suami dari Tuti Suhartini (55) dan ayah dari Amalia Mustika Ratu (23), yang tewas dibunuh dan jasadnya ditemukan dalam bagasi mobil.

Melalui pengacaranya, Yosef membantah keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang.

Pengacara menyebutkan alasan yang menguatkan alibi Yosef tidak terlibat dalam kasus pembunuhan di Subang tersebut.

"Saya yakin tidak ada keterlibatan dari klien saya atas nama Yosep ini atas kasus kematian istri serta anaknya," kata Rohman saat dihubungi Tribunjabar melalui sambungan telepon, Rabu (25/8/2021).

Rohman selaku pengacara dari Yosep mengatakan, kliennya tersebut sudah dinyatakan kooperatif saat dimintai keterangan pihak kepolisian.

Sang pengacara juga menganggap tidak adanya keterlibatan dari kliennya tersebut atas kematian istri serta anaknya.

Rohman juga menjelaskan, kliennya tersebut memang pada saat kejadian sedang berada di rumah istri mudanya.

Baca juga: Alibi Kuat Yosef Bantah Terlibat Pembunuhan Istri dan Anaknya

Hal tersebut dikuatkan dengan pernyataan dari beberapa saksi seperti istri muda serta anak dari istri mudanya yang menyebutkan Yosep selama itu berada di kediamannya.

"Anak-anak dari istri muda serta istri mudanya tersebut juga memberikan kesaksian bahwa Yosep pada saat kejadian sedang berada di rumah dari istri muda tersebut," kata Rohman.

Yosef sempat minta uang ke Amalia Mustika Ratu

Rohman Hidayat, pengacara Yosef blak-blakan menyebut momen saat Yosef bertemu Amalia Mustika Ratu sebelum kasus pembunuhan menimpa anak dan istrinya.

"Sebelum ketemu istri muda minta uang ke anaknya Amalia dan diberi ongkos bensin sepeda motor karena beliau tidak bisa mengendarai mobil, uang Rp 20 ribunya pun masih disimpan oleh pak Yosef," kata Rohman Hidayat.

Yosef, suami korban Tuti diperiksa polisi bersama dengan istri mudanya hingga menyewa pengacara untuk mendampinginya menjalani pemeriksaan polisi.

Polisi bahkan kini menyita HP milik Yosef sebagai bukti kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Pengacara Yosef, Rohman Hidayat mengaku, ponsel Yosef memang diambil polisi sebagai bagian dari mendukung Polres Subang mengungkap kasus ini.

"Ponselnya diambil polisi untuk mendukung proses penyelidikan kasus ini."

"Pastinya, Pak Yosef sangat kooperatif, dia merasa sangat terpukul atas kematian ibu Tuti dan Amalia Mustika Ratu," kata Rohman Hidayat saat dihubungi via ponselnya, Selasa (24/8/2021).

Meski ponselnya disita, penasehat hukum (PH) Yosef itu menyebut Polres Subang belum menetapkan satupun tersangka dalam kasus ini.

Kalaupun ada penyitaan terhadap ponsel Yosef, itu semata untuk mencari bukti dan untuk penyelidikan.

"Pak Yosef masih saksi. Kemarin beliau dipanggil lagi untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas kasus dugaan pembunuhan dan pembunuhan berencana," kata Rohman.

Dia menyebut Yosef sudah memenuhi tiga panggilan polisi. Kemarin, termasuk pemanggilan ketiganya.

Baca juga: Yosef Bantah Terlibat Pembunuhan Istri dan Anaknya, Sebut Tukang Surabi dan Caddy Golf

Dia sangat terpukul atas kematian Tuti dan Amalia, anak dan ibu yang mati tak wajar, jasadnya ditemukan ditumpuk di bagasi mobil.

"Pak Yosef cerita bahwa dia sangat terpukul dan tak menyangka anak dan istrinya berakhir seperti ini. Makanya dia benar-benar akan kooperatif mengungkap kasus ini," ucap Rohman.

Lantas, jika Yosef masih berstatus saksi, kenapa dia harus didampingi pengacara?

Rohman Hidayat menyebut dia berteman baik dengan kakaknya dan juga berteman dengan Yosef. 

"Saya diminta mendampingi pak Yosef karena ternyata penyelidikan polisi dalam kasus ini menggunakan Pasal 338 dan Pasal 340 KUH Pidana yang konsekuensinya berat sekali," ucap dia.

Konsekuensi berat dari Pasal 338 KUH Pidana tentang pembunuhan ancaman hukukannya 15 tahun hingga 20 tahun penjara.

Sedangkan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana ancaman pidananya maksimal pidana mati, seumur hidup hingga paling rendah 20 tahun penjara.

"Karena alasan itulah, saya harus mendampingi pak Yosef supaya penanganannya sesuai prosedur, seperti keliru menetapkan tersangka misalnya," ucap dia.

Ia memastikan bahwa dia tidak punya masalah apapun dengan istri dan anaknya. Sehingga, Rohman Hidayat menyebut Yosef sangat kehilangan anak dan ibu itu.

Suami korban kasus pembunuhan anak dan ibu di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang, Yosef, sudah tiga kali diperiksa Polres Subang terkait kematian tak wajar dari istri dan anaknya.

Hingga saat ini, kata dia, Polres Subang belum menetapkan tersangka. Kata dia, terdapat sejumlah kendala menemukan pelaku.

Selain dari bukti, polisi juga masih menunggu hasil tes DNA dan hasil olah TKP dari Inafis.

"Jadi kasus ini banyak blank spotnya. Seperti CCTV di satu tempat utama tapi ternyata mati. Jadi untuk mengungkap pelaku kasus ini dibutuhkan penelitian ilmiah, kita tunggu hasil tes DNA hingga hasil olah TKP Inafis yang mencari sidik jari di lokasi kejadian," katanya.

Kronologi pembunuhan di Subang

Pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang leluasa keluar masuk rumah korban dan hapal dengan seluk beluk rumah. 

Pelaku pembunuhan di Subang yang diduga lebih dari satu orang menghabisi Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di dalam kamar korban.

Setelah menghabisi korban di kamar, pelaku kemudian membersihkan jasad korban di kamar mandi dan memindahkannya ke bagasi mobil Alphard di garasi. 

Kapolres Subang Ajun Komisaris Besar Polisi Sumarni mengaku telah menemukan titik terang terkait kasus tersebut.

"Titik terang sudah ada, tapi kami belum dapat sampaikan ke media," kata Kapolres Subang Ajun Komisaris Besar Polisi Sumarni yang dihubungi Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Sumarni menduga bahwa pelaku telah mengetahui seluk beluk dari rumah korban pasalnya saat olah TKP tak ditemukan adanya kerusakan pintu atau pencongkelan.

Korban yang telah diekseskusi di kamarnya itu bahkan sempat dibersihkan di kamar mandi, lalu kemudian digeser ke dalam bagasi mobil Alphard.

"Perkiraan pelaku sudah tahu situasi rumah korban, gampang leluasa keluar masuk," sambungnya.

Saksi bertambah jadi 20

Seperti diketahui, dari hasil pemeriksaan ternyata ponsel milik korban Amalia Mustika Ratu hilang, diduga dibawa pelaku.

"Informasinya hanya handphone anak (Amalia) saja yang diambil yang lainnya tidak ada," kata Sumarni kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (23/8/2021). 

"Sedang kami lacak," kata Sumarni.

Adapun saksi dalam kasus ini pun bertambah menjadi 20 orang. "Saksi sekarang ada 20 orang, nanti kita sesuaikan," ucapnya.

Nantinya kesaksian tersebut akan disinkronkan dengan perisitiwa pembunuhan tersebut.

Sejumlah barang bukti pun masih dikumpulkan, sementara ini polisi mendapatkan kayu cucian, pisau stainless, karpet ada darahnya, pakaian korban, dan sidik jari.

Sosok Amalia Mustika Ratu

Amalia Mustika Ratu (23) , korban pembunuhan yang ditemukan dalam bagasi mobil bersama sang ibu, ternyata merupakan primadona di sekolah dan di kampungnya.

Yoris kakak kandung Amalia mengatakan jika adiknya memiliki prestasi baik akademisi maupun non akademisi, oleh karena itu pihak yayasan dimana Amalia bekerja memberikan hadiah mobil sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dan prestasinya.

"Dia kan bendahara di yayasan, saya ketua yayasannya. Jadi pihak yayasan memberikan hadiah karena kinerjanya, dia juga berprestasi seperti di organisasi-organisasi," ujarnya di Polsek Jalan Cagak, Sabtu (21/8/2021).

Yoris juga mengungkap jika banyak pemuda dari lingkungan rumah maupun kampus banyak yang menyukai sosok dari Amalia.

"Suka curhatnya ke mamah jadi saya enggak tau banyak, iya lah pasti banyak yang suka, Amalia sosok yang cantik, lugu juga, pernah ngedenger sih katanya adik saya jadi primadona di lingkungan rumah tapi kurang tau juga," ucap Yoris (34) yang merupakan kakak kandung dari korban.

Bukan hanya itu, Yoris juga menjelaskan sosok Amalia di mata keluarga, ia memiliki pribadi yang lugu, sopan dan baik.

Sementara itu, paras cantik dari Amalia tersebut juga di ungkapkan salah satu pria tetangga rumahnya, ia sempat mengagumi Amalia karena kebaikan dan parasnya yang cantik.

"Ya cantik, saya juga sebenarnya suka tapi enggak berani bilang. Banyak juga yang di sini suka, dulu waktu SMA juga dia di perebutkan karena cantik," kata pria yang tidak ingin identitasnya disebutkan

Sementara itu Tuti merupakan istri tua dari Yosef. Saat kejadian Yosef tengah berada di rumah istri muda.

Hal ini disampaikan Yosef pada kepolisian setelah sebelumnya hanya mengaku berada di daerah lain.

"Menurut keterangan Saudara Y (suami korban) bahwa pada malam hari Saudara Y berada di istri mudanya," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, dalam keterangannya, Jumat (20/8/2021), dikutip dari TribunJabar.

Kakak Pertama Yakin Kasus Terungkap

Yoris (34) yang merupakan anak serta kakak dari kedua korban yakin untuk pihak kepolisian akan segera mengungkapnya.

"Semoga segera tertangkap pelakunya, semoga cepat kelar mudah-mudahan pelaku bisa di beri hukman yang setimpal udah bunuh adik dan mamah saya, saya yakin kepolisian bisa secepatnya menemukan pelaku yang sebenarnya," kata Yoris saat memberikan keterangan kepada wartawan di Polsek Jalan Cagak, Sabtu (21/8/2021).

Meski sedikit demi sedikit, fakta pelaku pembunuhan mulai terkuak, namun polisi belum menetapkan pelakunya.

Baca juga: Kakak Korban Pembunuhan di Subang Beberkan Pertemuannya dengan Yosef: Dia Marah sama Saya

Dengan menahan tangis, Yoris mengungkap kan jika keluarganya tidak memiliki musuh atau masalah dengan orang lain, dirinya meyakini bahwa Tuti ibunya dan Amalia Mustika Ratu adiknya, orang yang baik dan sopan.

"Enggak ada, ga ada masalah apapun, adik saya tuh deket banget sama ibu saya," ucapnya.

"Perkembangannya nanti polisi aja yang menjelaskan, saya tinggal menunggu hasilnya seperti apa" Yoris menambahkan.

Diketahui, hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dan penyidikan guna mengetahui penyebab pasti atas dugaan pembunuhan ini.

( Tribunlampung.co.id / Bambang Irawan )

Berita Terkini