Berita Terkini Nasional

Istri Yoris Takut Suaminya Jadi Target Pembunuhan di Subang Berikutnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase TKP pembunuhan di Subang dan Yanti Jubaedah (25) saat ditemui Tribun di kediaman keluarga di Dusun Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (19/9/2021).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Lamanya pengungkapan kasus pembunuhan di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu kini membuat keluarga korban dan tetangga ketakutan.

Istri Yoris, Yanti Jubaedah, menantu Tuti Suhartini mengaku masih waswas karena pelaku belum ditangkap.

Keluarga Tuti dan sejumlah tetangga di sekitar TKP pembunuhan lebih waspada karena khawatir pelaku melakukan hal serupa pada orang lain.

Yanti Jubaedah mengaku dirinya merasa takut karena menjadi satu-satunya anggota keluarga Tuti yang selamat. Sementara itu, Tuti dan Amalia telah menjadi korban perampasan nyawa keji pada 18 Agustus 2021.

Ia khawatir suaminya, Yoris sebagai anak Tuti turut menjadi korban dan diincar pelaku.

Baca juga: Kesaksian Penggali Makam saat Jasad Korban Pembunuhan di Subang Diangkat dari Kubur

Baca juga: Ayah Sempat Hubungi HP Korban Pembunuhan di Subang sebelum Ditemukan Tewas di Bagasi

“Saya juga sangat takut, karena emang tinggal satu-satunya Yoris, Mamah sama Amel sudah dibunuh, jadi tinggal satu-satunya A Yoris aja,” ujar Yanti Jubaedah, istri Yoris, dikutip Tribun Lampung dari KompasTV, Minggu (3/10/2021).

Yanti mengaku merasa gelisah dan tidur tak nyaman karena pelaku belum ditangkap.

Ia merasa terancam karena pelaku pembunuhan bisa saja menargetkan Yoris menjadi korban pembunuhan selanjutnya.

“Jadi saya tuh tidak nyaman serasa terancam, jadi takut kalau tidur, takutnya dibunuh kayak gitu,” ujar Yanti.

Sampai saat ini, Yanti pun mengaku dirinya tak mengetahui apa motif pelaku merampas nyawa ibu mertua dan adik iparnya tersebut.

Namun, di balik rasa ketakutannya ia mengaku terus berharap agar polisi segara menangkap pelaku.

Hal serupa pun dirasakan Yoris, anak tertua dari korban Tuti atau kakak Amalia Mustika Ratu.

Yoris belum lega hingga polisi bisa berhasil menangkap pelaku yang merampas nyawa ibu dan adiknya.

Lebih dari sebulan kasus Subang perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) belum diungkap.

Hingga keluarga menggelar pengajian 40 hari kematian kedua korban, penyidikan kasus Subang belum selesai.

Sejumlah kerabat korban hingga ratusan warga sekitar menghdiri acara tahlil 40 hari tersebut.

Ternyata, keluarga Tuti belum lega sebelum polisi bisa menangkap pelaku.

Hal ini diungkap Yoris dalam wawancara dikutip Tribunjabar.id dari KompasTV, (30/9/2021).

Diakui Yoris, meski sudah lebih dari 40 hari kepergian ibu dan adiknya, Yoris belum lega. Masih ada perasaan yang mengganjal dalam hatinya.

“(setelah 40 harian) ya merasa lega, enggak juga sih ya. Yang belum lega itu karena pelaku itu belum tertangkap,” ungkap Yoris.

Yoris mengatakan, keluarganya berharap tanpa henti agar pelaku segera tertangkap.

Ia juga berharap nantinya pelaku harus bertanggung jawab dengan dihukum setimpal.

Meski masih proses, Yoris juga mengaku keluarga Tuti akan terus berjuang sampai pelaku itu tertangkap.

Siswa SMAN 1 Jalancagak Takut Jika Lewat TKP Kasus Subang

Keresahan masyarakat akibat belum tertangkapnya pelaku perampasan nyawa ibu dan anak di Subang dirasakan juga oleh siswa sekolah SMAN 1 Jalancagak.

Pasalnya, sekolah SMAN 1 Jalancagak tersebut tepat berada di depan dari lokasi kejadian temuan kedua mayat di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Risma Nurwinda (18), salah seorang siswi SMAN 1 Jalancagak, mengatakan, banyak temannya yang merasakan ketakutan di saat melewati dari TKP.

"Ya, takut pasti ada. Kan sering lewat sini (TKP) juga, apalagi kalo pulang dari sekolah setelah ekstrakurikuler agak sore, rumahnya sepi, jadi kayak gak ada aktivitas, kayak gimana juga sih, jadi takut aja," ucap Risma, Jumat (1/10/2021).

Menanggapi kasus kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang meninggal secara tidak wajar itu, Risma, yang duduk di kelas 12, menilai pelaku sangat sadis melakukannya.

"Ya, tidak menyangka juga kan si Teteh (Amalia) bisa mati kayak keadaan begitu. Pokoknya sadis banget, saya gak mengikuti banget kasus ini tau dari berita di internet," katanya.

Risma berharap agar kasus ini segera terselesaikan dan secepatnya pelaku ditangkap oleh pihak kepolisian.

"Mudah-mudahan cepet ditangkep pelakunya. Kasihan juga kan almarhumah kalo kata aku," ujar Risma.

Sudah 44 hari kasus meninggalnya ibu dan anak di Subang, pelaku rajapati terhadap Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) belum terungkap.

Polisi terus berupaya untuk mengungkap kasus meninggalnya ibu dan anak itu di Subang.

Menanggapi perkembangan kasus ini, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, meminta masyarakat untuk bersabar.

Masyarakat pun, kata Erdi, jangan menduga-duga soal pelaku penghilangan nyawa ibu dan anak di Subang itu.

Menurut Erdi, hingga saat ini penyidik masih terus bekerja untuk mengungkap para pelaku. Sejumlah barang bukti yang sudah diamankan, kata dia, masih terus didalami.

"Biarkan rekan-rekan penyidik untuk bekerja. Saat ini penyidik tengah melakukan kegiatan-kegiatan pendalaman terkait masalah pembuktian-pembuktian secara konvensional, mulai dari olah TKP, kemudian mengarah kepada ditemukan beberapa hal yang dicurigai baik melalui CCTV maupun yang lain," ujar Erdi saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kamis (30/9/2021).

Dalam mengungkap pelaku ini, kata dia, penyidik tidak bisa asal menuduh tanpa bukti yang kuat.

"Tentunya membutuhkan waktu. Kita tidak bisa semudah itu menuduh orang, tanpa kita mempunyai bukti-bukti dan petunjuk," katanya.

Ketika disinggung soal kendala dalam pengungkapan ini, pihaknya mengaku tidak ada kesulitan berarti.

Ia pun menduga bahwa pelaku melakukan aksi penghilangan nyawa ini dengan terencana.

"Pada prinsipnya tidak sulit. Cuma kita membutuhkan waktu, karena menentukan tersangka itu harus dengan pembuktian," kata dia.

"Tetapi kita akan upayakan mencari tersangkanya, ini merupakan suatu kejahatan yang luar biasa, kemungkinan terencana. Kami akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan untuk menangkap tersangka," imbuhnya.

Untuk mengungkap kasus Subang, tim dari Polda Jabar dan Mabes Polri pun turun tangan untuk membantu.

Artikel ini telah tayang di jabar.tribunnews.com

Berita Terkini