TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KARANGANYAR - Kenangan terakhir ayah Gilang Endi Saputra (21), mahasiswa UNS Solo yang meninggal dunia saat mengikuti Diklat Menwa.
Sebelum mengikuti diklat, Gilang sempat potong rambut terlebih dahulu.
"Potong rambut malam-malam. Wah sudah kelihatan ganteng kata saya gitu. Sudah kayak Akmil. Tahunya mau menghadap Allah SWT," ungkap Sunardi, ayah Gilang.
Sunardi tidak menyangka obrolan bersama anak pertamanya sebelum mengikuti diklat Menwa menjadi momen terkahir.
Sunardi mendapatkan kabar anak pertamanya itu meninggal dunia pada Senin (25/10/2021) dini hari.
Gilang merupakan mahasiswa UNS Solo Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) semester III.
Baca juga: Takut Bawa Jenazah, Agus Akhirnya Buang Jasad Pacarnya di Hutan
Sebelum mengikuti acara itu, Gilang sempat pamit kepada ayahnya pada Jumat pekan lalu.
Setelah itu, Gilang tidak pulang ke rumah karena mengikuti kuliah sekaligus kegiatan diklat.
"Semangat sekali saat mau berangkat," kata Sunardi usai pemakaman, Senin sore.
Saat itu Gilang juga sempat meminta bantuan kepada ayahnya untuk mencarikan perlengkapan yang digunakan selama mengikuti diklat.
Acara diklat yang semula hendak dimulai pada Minggu, ternyata diajukan pada Sabtu pekan lalu.
Baca juga: Ridho DA Bingung, Kini Terbongkar Penyebab Ijab Kabul saat Nikahi Syifa Harus Diulang 3 Kali
"Jadi malam-malam saya cari perlengkapan karena dadakan. Pak sepatunya bukan ini," ucapnya.
Nardi menuturkan, kebetulan masih ada sepatu yang belum terpakai miliknya sebelum purna tugas. Sepatu itu masih baru dan tersimpan di dalam kardus.
Lanjutnya, kebetulan ukuran sepatu itu muat dengan ukuran kaki Gilang.
Bahkan sebelum digunakan Gilang mengikuti diklat, sepatu itu sempat dicuci dan disemir oleh Nardi.
Sebelum mengikuti diklat, Gilang juga sempat potong rambut terlebih dahulu.
"Potong rambut malam-malam. Wah sudah kelihatan ganteng kata saya gitu. Sudah kayak Akmil. Tahunya mau menghadap Allah SWT," ungkapnya.
Setelah dilakukan proses autopsi, jenazah Gilang lantas dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Gilang dimakamkan di TPU setempat yang jaraknya tidak jauh dari rumah duka Dukuh Keti RT 2 RW 5 Dusun Ngledok Desa Dayu Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar.
Isak tangis iringi pemakaman
Isak tangis iringi prosesi pemakaman mahasiswa UNS Solo meninggal saat mengikuti Diklat Menwa, Senin (25/10/2021) sore.
Mahasiswa UNS Solo meninggal tersebut adalah Gilang Endi Saputra (21), dari Sekolah Vokasi Prodi K3 semester III.
Gilang dimakamkan di pemakaman umum yang tidak jauh dari rumah duka Dukuh Keti RT 2 RW 5 Dusun Ngledok Desa Dayu Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar.
Jenazah diberangkatkan dari rumah duka ke kompleks makam pada pukul 16.30.
Pihak keluarga, perwakilan dari UNS Solo, rekan kampus dan warga sekitar turut menghantarkan jenazah ke pemakaman.
Sang Ayah, Sunardi menyampaikan, tidak mengetahui persis penyebab meninggalnya Gilang.
Pihak keluarga hanya ingin mengetahui penyebab kematiannya.
Hingga saat ini proses hukum terus berlanjut untuk mengetahui penyebab meninggalnya Gilang.
"Bukannya mau cari kesalahan siapapun ya. Tapi tahu (penyebab) meninggalnya almarhum ini seperti apa," katanya usai prosesi pemakaman.
Dia menuturkan, memang tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi karena awalnya tidak mengetahui kondisi luka pada anaknya.
Apabila dari awal mengetahui ada luka pada wajah anaknya tentu akan langsung dilakukan autopsi.
"Sampai rumah keluarga pada penasaran, setelah dibuka kok kondisinya seperti itu," ucapnya.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Ahmad Yunus yang saat itu menghadiri prosesi pemakaman turut mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya atas meninggalnya Gilang saat pelatihan Menwa.
"Kita sudah memberikan izin kegiatan itu di kampus, yang Jurug itu karena dekat juga kita izinkan," jelasnya.
Dia mengungkapkan, proses autopsi telah dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalnya Gilang dan biaya terkait autopsi ditanggung oleh pihak UNS Solo.
Pihak UNS Solo menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada kepolisian.
"Kita tunggu hasil autopsi, mudah-mudahan segera bisa terungkap apa yang sesungguhnya menyebabkan terjadinya meninggalnya," ungkapnya.
Gilang sapaan akrabnya meninggal dunia saat mengikuti pelatihan atau diklat Menwa.
Belum diketahui pasti penyebab kematian dari anak pertama pasangan suami istri, Sunardi-Endang itu.
Pihak keluarga mendapatkan kabar duka itu dari dua perwakilan mahasiswa yang mendatangi rumah pada Senin dini hari pukul 02.00.
Gilang telah mengikuti pelatihan tersebut sejak Jumat pekan lalu.