Baca tanpa iklan
TRIBUNLAMPUNG, BANDAR LAMPUNG - Mahalnya harga motor trail keluara pabrikan, menjadikan banyak pencinta offroad melakukan modifikasi motor.
Terbanyak, para modifikator melakuka modifikasi motor bebek menjadi motor trail untuk kegiatan menyalurhkan hobi offroad.
Tidaklah mudah, melakukan modifikasi motor bebek menjadi motor trail. Terutama untuk mesin yang tepat dijadikan motor offroad.
Memilih mesin yang cocok untuk motor trail gampang-gampang susah.
Motor bebek keluaran dua pabrikan otomotif asal Jepang, Yamaha dan Honda kerap menjadi pilihan.
Sekilas, nampak semua mesin motor bebek bisa dijadikan pilihan, namun nyatanya hanya beberapa mesin motor bebek saja yang menjadi pilihan.
Baca juga: Info Motor Terbaru, Info Modifikasi Knalpot Racing di Bengkel Armoni Racing Bandar Lampung
Hasil pantauan Tribunlampung di Armony Racing, salah satu perakit motor trail yang berlokasi di JL. Raden Saleh, Bandar Lampung.
Nampak motor Yamaha Jupiter Z telah diubah menjadi motor trail atau cross.
Ahmad selaku pekerja di bengkel modifikasi tersebut menjelaskan mesin motor bebek yang banyak digunakan untuk dijadikan motor trail.
"Tidak hanya motor sport, tapi motor bebek juga dijadikan pilihan bagi pencinta motor trail," kata Ahmad pada, Jumat (5/11/2021).
"Tetapi tidak semua mesin motor bebek digunakan untuk trail, hanya beberapa saja seperti mesin motor Yamaha Jupiter Z, Vega R, F1ZR dan di Honda banyak yang mengunakan mesin motor Blade dan Supra," jelasnya.
Baca juga: Info Motor, Pilihan Mesin untuk Modifikasi Motor Bebek ke Trail
Terlepas dari itu alasan seseorang memilih untuk membangun motor trail.
Kenapa tidak langsung membeli motor yang sudah jadi?
“Biasanya, karena dana, karena modifikasi bisa lebih murah dibanding beli langsung,” ungkap Ahmad.
"Jika hanya merubah motor bebek ke motor trail dengan mengunakan bahan yang biasa saja cukup menghabiskan dana Rp 6-10 juta. Akan tetapi jika mengunakan bahan yang berkualitas bisa mengahabiskan dana Rp 25-30 juta, jadi semua itu tergantung kemampuan konsumen," tandasnya.
Itulah penjelasan mengenai pilihan mesin dan dan kisaran dana yang digunakan dalam merakit motor trail.
Modifikasi Knalpot Racing
Knalpot menjadi bagian dari motor yang paling sering diganti dan dimodifikasi.
Biasanya pergantian dilakukan dari knalpot standar mejadi knalpot racing.
Namun, mengganti knalpot standar menjadi knalpot racing tentu membutuhkan biaya tambahan.
Berikut info tentang harga dan proses pembuatan knalpot racing di Armoni Racing, Bandar Lampung.
Knalpot Armoni Racing ini adalah knalpot yang bisa mengeluarkan suara keras saat motor dihidupkan.
Hasil pantauan Tribunlampung.co.id di bengkel Armoni Racing yang berlokasi di Jalan Raden Saleh, Tanjung Seneng, Bandar Lampung, terlihat knalpot sudah siap dipasarkan.
Ruang seukuran bengkel mobil disulap jadi bengkel produksi knalpot sekaligus tempat kustom.
Ahamd selaku pembuat knalpot menyampaikan, pelanggan bisa langsung membuat knalpot sesuai dengan keinginannya.
"Proses pembuatannya, menggunakan bahan khusus dirakit sedemikian rupa lalu dipotong dan kemudian dibuat seperti tabung," kata Ahmad pada, Jumat (5/11/2021).
"Pembuatan knalpot juga setiap motornya berbeda, jika untuk motor trail lebih mahal, dari segi harga sesuai keinginan konsumen," tambahnya.
Adapun kisaran harga knalpot Armoni motor mulai dari Rp 600 ribu hingga Rp 2,5 juta.
Ahmad juga menjelaskan knalpot Armoni Racing dijual di beberapa wilayah.
Baca juga: Info Motor, Simak Biaya Modifikasi Jupiter Z ke Motor Trail
"Kita juga menerima pesanan dari berbagai wilayah, Armoni Racing sejauh ini telah melakukan pengiriman di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua," ujarnya.
Selain pembuatan knalpot Armoni Racing menerima jasa modifikasi motor trail.
"Tidak hanya pembuatan knalpot, kita juga bisa melayani modifikasi motor standar menjadi motor trail," tandasnya.
Terlepas dari itu bengkel tersebut buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Demikian, harga dan proses pembuatan knalpot racing di Armoni Racing, Bandar Lampung. ( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )