TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jagung Bakar Doel merupakan kuliner yang wajib dicoba saat berkunjung ke tempat wisata di Bandung.
Terletak di Jalan Ir H Djuanda (Dago), tepatnya di depan Courtyard by Marriott Hotel Bandung, kedai tersebut menyajikan jagung bakar berbagai rasa.
Selain itu, ada juga menu pisang bakar, colenak, dan beragan sajian minuman dingin dan panas.
Untuk satu porsinya, pengunjung cukup membayar Rp 12 ribu.
Dicky selaku pembeli mengaku, sudah menjadi pelanggan setia Jadoel sejak belum menikah hingga kini sudah memiliki dua orang anak.
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Menikmati Salju di Lembang Wonderland
Sebab, harga menu di Jagung Bakar Doel murah dengan kualitas rasa yang sangat khas dan enak.
Apalagi semua makanan yang disajikan dibakar menggunakan arang kayu sehingga makin menambah cita rasa unik yang ada saat menyantapnya.
"Setiap saya pingin jagung bakar, saya selalu ke sini, meskipun harus menempuh perjalanan jauh dari Kopo."
"Karena mungkin sudah jatuh cinta sama rasanya yang khas dan unik, jadi saya enggak cari ke mana-kemana lagi, pasti ke sini, apalagi anak istri juga suka," ujarnya melansir dari jabar.tribunnews.com.
Tak hanya Dicky, hal senada juga dituturkan Rio warga Cibiru.
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Indahnya Kawah Putih Cidewey
Rio mengatakan alasannya selalu membeli menu di Jagung Bakar Doel adalah karena cita rasa dan harga yang ditawarkan.
Apalagi stand Jagung Bakar Doel dekat dengan tempat kerjanya, sehingga mudah baginya udah membeli sambil perjalanan pulang bekerja.
"Tadinya mau pulang soalnya kerjaan sudah beres sebelum Magrib, cuma agak malas di jalan pasti macet-macetan, jadi mampir aja dulu ke sini, kebetulan dekat kantor juga."
"Apalagi memang udah langganan dari dua tahun lalu, jadi kalau pulang cepet pasti ke sini dulu," ujarnya.
Pemilik Jagung Bakar Doel, Tatang mengaku sudah berjualan dari 20 tahun.
Meskipun sudah sangat lama, Jagung Bakar Doel tak pernah melakukan penambahan menu atau mengubah rasa.
Bahkan proses pengolahan menunya pun masih sama seperti sejak awal memulai usahanya.
Menurutnya saat akhir pekan, mayoritas pembeli Jagung Bakar Doel berasal dari luar Kota Bandung.
Bahkan tak jarang Tatang meminta bantuan istrinya saat tengah ramai.
"Kalau hari Sabtu atau Minggu saya dibantu sama istri, soalnya kalau sendiri enggak sanggup Kang, soalnya yang beli itu bisa enam sampai tujuh porsi perorang."
"Kalau weekend di sini itu penuh banget, sampai pada berdiri makannya, atau duduk lesehan di trotoar, karena enggak kebagian tempat duduk," ujarnya.
Karena tingginya tingkat pembeli makanannya tak membuat Tatang memutuskan untuk pindah atau membangun tempat yang lebih bagus.
Hal tersebut karena tidak sesuai dengan konsep nama jadoel yang digunakan.
Jagung Bakar Doel masih ingin menciptakan suasana tempu dulu agar mengembalikan nostalgia dari para pelanggannya.
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Cantiknya Kawah Putih Cidewey yang Punya Banyak Spot Foto
"Dari dulu kalau kalau yang namanya jagung bakar sama colenak itu dibakar pakai arang, bukan dengan kompor, termasuk cara makannya juga harus seperti tempo dulu, kalau enggak berdiri, jongkok, atau lesehan di mana aja sambil ngobrol sama teman atau keluarganya masing-masing, yang penting mah nyaman," pungkasnya. ( Tribunlampung.co.id / Reni Ravita )