Selain alasan pandemi Covid-19, pengalaman pernah melahirkan normal namun tak berhasil dan berakhir dengan operasi caesar menjadi salah satu pertimbangan Nagita kali ini langsung memilih operasi caesar.
"Iya. Waktu itu kan lebih ribet. Sekarang lagi pandemi, kalau lahiran normal kita enggak tahu berapa jam standby di rumah sakit ina itu, aku ngerasa lebih nyaman disaat sekarang ini (caesar)," ucap Nagita.
"Sekalian waktu itu pernah disayat di sini, sekalian. Aku trauma, bukan trauma sih, kalau kemarin itu mau normal jadi persiapannya (caesar) lebih mengagetkan buat aku," jelas Nagita.
Nagita juga bercerita tentang perasaan berdebarnya menjelang proses melahirkan.
Menurutnya rasa berdebar kali ini berbeda dengan melahirkan Rafathar.
"Waktu itu kan mau normal kan, sebenarnya aku paling takut ke rumah sakit, kamu tahu aku parno-an," kata Nagita.
"Ini karena tahu mau caesar jadi tahu mau kapan (lahiran) jadinya enggak surprise, (tapi) tetep aja deg-degan," imbuhnya.
Walaupun memilih melahirkan secara caesar, Nagita berkata hal itu tidak mengurangi nilai seorang ibu.
"Kadang-kadang ada orang suka judgemental 'ih lahirnya caesar, ih kenapa enggak normal,' gitu-gitu," kata Nagita.
"Padahal sama aja, tidak mengurangi, mau lahiran caesar mau lahiran normal, tidak mengurangi nilai sebagai seorang ibu," imbuhnya. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )