Lantaran, Marissya Icha dapat menunjukkan transparansi pencatatan uang donasi yang dilakukan olehnya.
Salahuddin Yahya mengatakan, bahwa kabar penyitaan rumah Gala Sky yang dikatakan Doddy Sudrajat dan pengacaranya dianggap terlalu berlebihan.
“Saya kira penggunaan istilah disita dan menyita itu sedikit berlebihan ya,” kata Salahuddin Yahya dikutip Jumat (14/1/2022).
Menurut Salahuddin, soal sita menyita itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Hal tersebut memerlukan proses yang panjang.
“Karena kita sedang membicarakan tentang harta anak yatim piatu, maka soal sita menyita itu saya kira prosesnya panjang,” ujarnya.
Salahuddin berujar bahwa akan ada konsekuensi pidana dan administrasi jika, dalam penggalangan dana atau barang yang tak berizin.
Namun, hal itu harus memenuhi unsur pidana yang perlu didiskusikan dengan pihak Bareskrim dan Kejaksaan.
Sementara, untuk kasus donasi rumah Gala ini, pihaknya hanya memberi arahan kepada pihak penyelenggara terkait proses yang dilakukan.
Lantaran, Kemensos menemukan ketidaktahuan pihak Marissya Icha soal perizinan soal penggalangan dana yang dilakukan.
“Peta masalahnya itu tidak dipersoalan sita menyitanya. Ini ada yang tidak tahu bahwa ternyata mengumpulkan uang atau barang,
sekalipun donasinya untuk anak yatim harus berizin Kemensos,” jelasnya.
Marissya Icha dinilai kooperatif dan mau melaksanakan apa yang mesti diperbaiki.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar kata-kata penyitaan itu tidak lagi digunakan.
Perkataan sita menyita itu, menurut Salahuddin, dapat mempengaruhi psikis Gala di masa depan.