Fenomena tersebut mendukung terbentuknya pasokan massa udara basah, di antaranya di wilayah Jawa Barat.
Ketika itu, intensitas curah hujan berkisar antara 10,4-15,3 mm/jam yang merupakan kriteria hujan lebat.
Sementara kecepatan angin pada pukul 14.00 WIB masih terpantau 2km/jam.
Namun pada pukul 14.33 WIB kecepatan bertambah signifikan menjadi 37 km/jam.
Pihak BMKG sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem tersebut sebelum peristiwa ini terjadi.
"Peringatan dini cuaca ekstrem wilayah Jabodetabek sudah dikeluarkan oleh On Duty BMKG Pusat sebelum kejadian dengan periode peringatan dini sejak siang hari pukul 12.35 dan 13.49 WIB," ujar Indra.
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Kronologi Kapal Nelayan Terbakar di Pulau Sapudi Sumenep, Kapal Sampai Pecah Menjadi Dua
(Videografer Tribunlampung.co.id / Rio Angga Saputra)