Wanita itu pun kembali menegaskan dirinya tidak mau disuntik vaksin Covid-19.
"Nda, nda, yang lain itu nimau mo vaksin. (Tidak, tidak, yang lain itu tidak mau divaksin)," kata dia.
Dia kemudian menyebut ada warga di desa tersebut yang hanya karena divaksin kemudian sakit.
"Torang nimau mo vaksin kong jadi bagitu. Torang nimau mo ambe resiko pa torang pe badan. (Kita tidak mau divaksin jangan sampai seperti itu. Kita tidak mau ambil risiko di tubuh saya)," sebutnya.
Saat itu juga seorang petugas langsung menimpali apa yang disampaikan ibu tersebut.
"Ngana yakin itu karena gara-gara vaksin? (Kamu yakin itu karena gara-gara vaksin?)," kata seorang petugas.
Tapi ibu tersebut kemudian menjawab bahwa apa yang dia sampaikan berdasarkan apa yang dikatakan warga, bahwa sosok itu divaksin kemudian sakit.
"Bagitu dia pe kalimat pa torang noh. Kiapa ngana baku ambe mulu deng kita. (Seperti itu kalimatnya kepada kami. Kenapa kamu ambil mulut dengan saya)," ucap ibu tersebut.
Hingga ibu tersebut marah sampai histeris kepada para petugas.
"Tembak jo pa kita kalu ngoni mo paksa. (Tembak saja saya kalau kalian mau paksa). Tembak, tembak jo (tembak saja), tembak, tembak, tembak pa kita (tembak saya). Tembak, tembak," kata wanita dengan marahnya dan mendekat kepada seorang polisi.
Petugas pun menjelaskan kepada wanita tersebut bahwa mereka datang dengan baik-baik dan tidak memaksa agar divaksin.
"Kita tidak paksa (ikut vaksinasi). Kita hanya memberikan imbauan," ucap petugas. "Imbauan apa? Kenapa korang hari-hari. (Kenapa setiap hari datang)," balas wanita itu.
Kejadian ini dibenarkan otoritas kesehatan daerah setempat.
"Itu kejadian di Kayumoyondi, Kecamatan Tutuyan," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Boltim, dr Hamdan, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/1/2022).
Hamdan menjelaskan, memang sudah berapa kali petugas kesehatan dan polisi mendatangi rumah warga tersebut diajak untuk divaksin.