Pasutri Tenggelam di Tanggamus

Gunakan Perahu Tak Layak Pakai, Pasutri di Tanggamus Tenggelam di Bendungan Batu Tegi

Editor: Dedi Sutomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim gabungan dan masyarakat saat melakukan pencarian. Terungkap, pasangan suami istri atau pasutri tenggelam di Bendungan Batu Tegi, Tanggamus, baru saja antar pupuk ke kebunnya. 

Meski sempat reda, namun hujan kembali turun, bergantian-gantian.

"Hujan dari pagi, terus siangnya terang sampai ketemu yang suami. Habis itu hujan lagi sampai sore."

"Terus saat mau ketemu yang istrinya hujannya berhenti," ujar Nanang, Sabtu 5 Febuari 2022.

Ia mengaku dengan kondisi cuaca seperti itu membuat jarak pandang terbatas dan kabur karena air hujan yang jatuh di permukaan air bendungan timbulkan riak. 

Selanjutnya tim dan warga yang mencari juga perhitungkan kesempatan diri.

Jangan sampai timbul korban baru akibat terlalu memaksa mencari saat hujan deras. 

Maka saat hujan deras, perahu-perahu pencari lebih cenderung diam.

Di saat hujan mereda, perahu-perahu kembali lakukan penyisiran. 

Untuk titik penemuan kedua jenazah pasutri tersebut, korban Sarimun atau suami ditemukan sekitar enam atau tujuh meter dari lokasi awal tenggelam. 

Sedangkan jenazah istrinya Manisah ditemukan masih di lokasi Talang Ajir, atau sekitar lima meter dari titik perahunya tenggelam. 

Perahu Tak Layak

Polsek Pulau Panggung, Polres Tanggamus menyatakan perahu dayung yang digunakan pasangan suami istri Sarimun dan Manisah sudah tidak layak pakai dan bocor.

Menurut Kapolsek Pulau Panggung Inspektur Satu Musakir, hal itu berdasarkan keterangan saksi dan juga pemeriksaan perahu yang tenggelam. Bahwa perahu tersebut sudah tidak layak pakai dan bocor. 

"Korban menggunakan perahu tersebut, karena jalan ke kebunnya tergenang air."

"Namun perahu itu tidak layak pakai sehingga terjadilah kecelakaan tersebut," ujar Musakir, mewakili Kapolres AKBP Satya Widhy Widharyadi, Sabtu (5/2/2022).

Halaman
1234

Berita Terkini