TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kelangkaan minyak goreng subsidi Rp 14 ribu per liter masih terjadi di Bandar Lampung.
Beberapa ritel modern di kota setempat, dipantau Tribun, Jumat (11/2/2022), rak-rak minyak goreng subsidi dalam keadaan kosong.
Dikhawatirkan masyarakat, kelangkaan minyak goreng subsidi akan terus berangsur hingga beberapa waktu kedepan. Dimana, akan ke depan akan datang beberapa hari besar keagamaan.
Ada hari raya Isra Miraj pada 28 Februari, Nyepi pada 3 Maret dan Bulan Ramadan di April nanti.
"Bakal ada hari raya nanti, kalau tetap langka kayak gini ya susah juga," kata Yani, warga Kecamatan Tanjung Senang.
"Apalagi waktu puasa, pasti banayk yang cari," kata dia.
Masih kata dia, karena langka, dirinya takut kondisi itu membuat adanya situasi panic buying.
"Pasti bakal lebih rebutan dari yang sekarang, kalau stoknya ada," ujarnya.
"Kalau di warung dan pasar, pasti lebih mahal lagi pas puasa," jelas dia.
Berdasarkan data harga pangan nasional, minyak goreng di pasar tradisional bandar Lampung masih di jual dengan harga rata-rata Rp 19 ribu per satu liter.
Terpisah, Plh Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung Tole Dailami mengatakan kelangkaan minyak goreng subsidi di ritel-ritel di kota setempat bukan sebab penimbunan.
"Dari yang sudah kita lihat, kelangkaan terjadi karena dua hal, yakni pengurangan stok dan peningkatan daya beli," kata Tole.
Diperjelasnya, kurangnya stok juga akibat dari menurunnya jumlah produksi yang sebab dari tingginya harga bahan minyak mentah atau Crude Palm oil (CPO).
"Dari pihak distribusi menjelaskan, keterlambatan karena adanya penurunan produksi. Saat harga CPO naik sejak akhir tahun lalu, pabrik tidak memiliki jatah tetap bahan minyak mentahnya," jelas dia.