Tribunlampung.co.id - Beragam doa termasuk Doa Malam Lailatul Qadar untuk meminta perlindungan bisa diamalkan saat memasuki Ramadan 2022.
Apalagi Lailatul Qadar yang dikenal sebagai malam seribu bulan itu begitu istimewa karena menjadi malam diturunkannya Al Quran.
Meski tak ada yang tahu persisnya, biasanya malam tersebut terjadi di antara 10 hari terakhir bulan puasa Ramadan.
Bersamaan dengan itu, setiap kaum muslimin diminta untuk memperbanyak ibadah.
Sebab, malam Lailatul Qadar disebut termasuk momen diijabahnya setiap doa.
Baca juga: Jelang Ramadan 2022, Bacaan Doa Hari ke-16 Puasa Ramadan
Baca juga: Bacaan Doa Hari ke-22 Puasa Ramadan Beserta Artinya
Dalam memanjatkan doa, tak jarang banyak yang meminta perlindungan kepada Sang Pencipta dari siksa kubur, azab, serta siksa neraka.
Dilansir dari Surya Malang (8/5/2021), berikut ini bacaan doa malam Lailatul Qadar untuk meminta perlindungan yang tertera dalam Al Quran surat Hud ayat 47.
قَالَ رَبِّ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِى بِهِۦ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِى وَتَرْحَمْنِىٓ أَكُن مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Qālarabbiinnī a'ụżu bika an as`alaka mā laisa lī bihī 'ilm, wa illātagfir lī wa tar-ḥamnīakumminal-khāsirīn.
Artinya: "Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikat)nya.Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi."
Makna dan ciri orang mendapat malam Lailatul Qadar
Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Kerjasama IAIN Surakarta, Dr. H. Syamsul Bakri, M.Ag tentang malam Lailatul Qadar, dalam Youtube Tribunnews.com berjudul BERKAH RAMADAN - Lailatul Qodar.
Baca juga: Doa Hari ke-5 Puasa Ramadan Beserta Artinya
Baca juga: Bacaan Doa Hari ke-21 Puasa Ramadan Beserta Artinya
Secara bahasa, Lailatul Qadar artinya adalah malam penetapan atau malam yang menentukan.
Itu berarti malam Lailatul Qadar adalah malam yang akan mengubah kehidupan ke depan.
Penjelasan mengenai malam Lailatul Qadar sudah tertulis dalam Surat Al-Qadr:
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ
innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan."
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ
wa mā adrāka mā lailatul-qadr
Artinya: "Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."
تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْر
tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`i؟ni rabbihim, ming kulli amr
Artinya: "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."
سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ
salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr
Artinya "Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
Lalu bagaimana makna dan ciri-ciri orang yang mendapatkan Lailatul Qadar?
Syamsul memberikan penjelasan secara lebih detail makna dari Surat Al-Qadr dan juga ciri-ciri seseorang mendapatkan Lailatul Qadar.
Makna yang terkandung dalam ayat pertama, yaitu Al-Qur'an turun pada malam Qadr dan akan mengubah kehidupan umat manusia di masa mendatang.
Syamsul menjelaskan Alquran yang turun di Arab menjadikan Arab sebagai pusat peradaban di dunia.
"Kita tahu bahwa Arab, tanah Arab adalah tanah yang gersang, tanah yang tidak memunculkan hal-hal tentang kebudayaan. Tetapi sejak turunnya Al-Qur'an dalam waktu semalam, maka mengubah Arab menjadi pusat kebudayaan dan pusat peradaban dunia," jelas Syamsul.
Hal itu diartikan turunnya Al-Qur'an dapat mengubah peta dunia, membuat perubahan, dan mengubah peradaban masyarakat dunia.
Kemudian, dalam Surat Al-Qadr ayat kedua dapat dimaknai sebagai penentuan terhadap diri sendiri.
Siapapun yang menerima atau mendapatkan Lailatul Qadar maka akan terjadi perubahan yang luar biasa.
Pada ayat ketiga, memiliki arti malam Lailatul Qadr adalah malam yang lebih baik daripada malam seribu bulan.
Syamsul menjelaskan lebih detail mengenai arti malam lebih baik daripada seribu bulan.
"Ini artinya malam yang menentukan (malam Lailatul Qadar) itu lebih baik dari malam-malam lain yang direncanakan lebih dari seribu bulan," jelas Syamsul.
"Malam yang menentukan itu akan lebih berdampak perubahan, membawa kepada peradaban yang agung, membawa kepada kehidupan yang lebih baik, melebihi seribu bulan atau apa yang diupayakan," tambah Syamsul.
Ia mengatakan, dalam bahasa Indonesia atau ke-Jawa-an, Lailatul Qadar itu seperti pulung, atau seperti mendapatkan sesuatu yang luar biasa pada semalam.
Kemudian, dampak baik yang didapatkan oleh manusia akan sangat panjang.
Syamsul menerangkan malam Lailatul Qadar yakni malam yang menentukan kehidupan kita di masa mendatang, baik pola pikir, sikap mental, kehidupan keagamaan, kehidupan ekonomi, kehidupan sosial, dan sebagainya.
Manusia pasti akan mengalami perubahan kehidupan setelah mendapatkan Lailatul Qadar.
Selanjutnya, Syamsul menjelaskan arti secara detail pada ayat keempat Surat Al-Qadr.
"Ini artinya bahwa pada malam Lailatul Qadar itu malaikat hadir, arwah muqaddasah hadir, untuk membantu manusia untuk mengatasi problem-problemnya yang ada di dalam kehidupan itu," terang Syamsul.
Ia menambahkan, bagi mereka yang mendapatkan malam Lailatul Qadar akan mendapatkan pencerahan dan mendapatkan dunia baru setelah itu.
Syamsul mengatakan akan ada banyak perubahan yang terjadi pada orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar.
"Begitu pula dengan orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar, maka ke depan ia akan mengalami perubahan signifikan perubahan revolusioner di dalam cara berpikir, sikap mental, dan di dalam seluruh kehidupannya," tutup Syamsul. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )