Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Suatu ketika, Rasulullah SAW pernah ditanya oleh para sahabat, "Bagaimana cara meningkatkan iman dan takwa kepada Allah?"
Beliau menjawab: "Fa aktsiru min qawli: La ilaha illallah." (Perbanyaklah mengucapkan kalimat La ilaha illallah).
“Kalimat ini memiliki makna mendalam, yaitu tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Dengan sering melafalkan kalimat tauhid ini, hati kita akan selalu mengingat Allah, sehingga kita terhindar dari perbuatan maksiat dan terdorong untuk menjalankan perintah-Nya,” kata Wakil Ketua LDNU Lampung Ahmad Akhyar dalam program Mutiara Ramadan yang tayang di kanal YouTube Tribun Lampung, Selasa (18/3/2025) lalu.
Selain itu, terus dia, dengan berzikir dan mengucapkan La ilaha illallah, hati kita akan merasa damai dan tenang.
Dalam setiap ujian hidup, baik cobaan maupun kesulitan, tidak ada tempat terbaik untuk bersandar selain kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda: "Man kana akhiru kalamihi La ilaha illallah, dakhalal-jannah."
(Barang siapa yang di akhir hayatnya mengucapkan La ilaha illallah, maka ia akan masuk surga). (HR Tirmidzi)
Ahmad menjelaskan, dalam dunia tasawuf, para ulama dan salafus shalih senantiasa melafalkan kalimat tauhid ini dalam jumlah yang sangat banyak, bahkan ada yang tanpa batas.
Hal ini menunjukkan betapa mulianya kalimat tersebut.
Allah juga berfirman dalam Alquran: "Wa mayu’min billahi yahdi qalbah."
(Barang siapa beriman kepada Allah, maka Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya). (QS At-Taghabun: 11)
Iman seseorang terletak di dalam hati. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa itu adalah hati." (HR Bukhari dan Muslim)
“Oleh karena itu, iman bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan harus diyakini dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dalam perbuatan. Jika ketiga hal ini terpenuhi, maka seseorang disebut sebagai Mukmin Kamil atau orang yang memiliki keimanan sempurna,” tutur Ahmad.
“Semoga kita semua termasuk hamba yang diberikan keimanan yang kuat oleh Allah, baik dalam hati, lisan, maupun perbuatan. Aamiin,” tutupnya.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)