Lampung Selatan

Cerita Polisi Padamkan Api Mobil Terbakar di SPBU Lampung Selatan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Iptu Wahyu Dwi, polisi yang memadamkan api saat mobil terbakar di SPBU 24.355-63 Jati Permai, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Minggu (10/4/2022) lalu.

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Seorang polisi bernama Iptu Wahyu Dwi dengan gagah berani memadamkan api yang melalap sebuah mobil di sebuah SPBU.

Padahal, awalnya Wahyu sempat merasa takut.

Mobil minibus Carry BE 2150 E terbakar di SPBU 24.355-63 Jati Permai, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Minggu (10/4/2022) sekira pukul 17.44 WIB.

Wahyu mengaku sempat takut saat hendak memadamkan api yang membakar mobil itu.

Namun, pria yang bertugas sebagai Kanit Regiden di Satlantas Polres Lampung Selatan ini merasa harus memberanikan diri.

Baca juga: Minibus Terbakar Saat Sedang Isi BBM di SPBU Kalianda Lampung Selatan

Sebab, itu sudah menjadi tugasnya sebagai pengayom masyarakat.

"Saat kejadian, sempat takut pasti. Saat kejadian petugas di pom bensin itu juga kebanyakan perempuan. Dan saya melihat di sekitar lokasi juga tidak ada yang berani mendekat. Jadi saya beranikan diri untuk memadamkan api tersebut menggunakan alat yang ada. Karena itu sudah menjadi tugas saya sebagai pengayom masyarakat," kata Wahyu, Senin (11/4/2022).

Wahyu menceritakan peristiwa kebakaran yang terjadi.

"Jadi kemarin saat kejadian, kebetulan sore itu saya hendak mengisi BBM di motor saya. Saat sampai di SPBU tersebut, ada sebuah mobil minibus yang hendak mengisi BBM juga. Tapi belum sempat mengisi BBM, masih dalam antrean. Karena di depannya masih ada motor yang masih mengisi BBM," katanya.

"Lalu saya melihat percikan api dari belakang bangku sopir. Kemungkinan percikan itu dari tempat mesin. Pertama api tersebut terlihat kecil. Kemudian lama-lama api itu semakin membesar. Saat itu saya spontan mencari sesuatu yang ada di situ. Karena masyarakat sudah panik. Orang-orang juga sudah pada lari. Saya melihat ada alat pemadam. Lalu saya semprotkan ke arah kendaraan tersebut," beber Wahyu.

"Pada saat itu di benak saya hanya terpikirkan bagaimana api itu jangan sampai nyamber ke pompa bensin. Karena dampaknya akan lebih besar. Jadi spontanitas saja saya menyemprotkan alat pemadam," katanya.

Wahyu mengatakan, setelah api dapat dipadamkan, ia meminta warga untuk membantu mengevakuasi mobil tersebut

"Alhamdulillah, setelah APAR habis 2 tabung, api dapat dipadamkan. Kira-kira waktunya 10 menitan. Nggak lama setelah itu damkar datang. Kami bersama-sama mengevakuasi kendaraan tersebut menjauhi pompa bensin," pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Berita Terkini