"Satu lagi! Kalian enggak bayar pemakaian lagu saya (Emas Hantaran) yang mencapai jutaan viewers," tulis Erwin Agam dalam postingannya di Facebook.
Dalam postingannya, Erwin Agam menyebut beberapa waktu yang lalu pihak manajemennya sempat menghubungi pihak Tri dan Zidan terkait hal tersebut.
Sayangnya, Tri dan Zidan tidak merespon itikad baik pihak Erwin Agam untuk membicarakan terkait uang royalti.
Hingga akhirnya, kekesalan Erwin Agam memuncak dan menyampaikan perihal uang royalti ke publik.
Erwin Agam pun menyebut Tri Suaka dan Zinidin Zidan tidak beretika.
"Dihubungi manajer saya untuk kerja sama malah kalian matikan monetize konten tersebut.
Kalian tak beretika," tegas Erwin Agam.
Selain Erwin Agam, band Jogja Ngatmombilung juga sempat menuntut uang royalti kepada Tri Suaka dan Zidan.
Pasalnya, Tri dan Zidan sempat membawakan lagu-lagu mili Ngatmombilung.
Namun saat dimintai royalti, Tri dan Zidan justru mematikan moentisasi mereka, sama seperti yang dilakukannya pada Erwin Agam.
Sikap Tri dan Zidan ini pun membuat Ngatmombilung angkat bicara, terlebih saat kasus Tri dan Zidan mencuat ke publik.
Ngatmombilung menyebut Tri dan Zidan tidak pernah izin kepada pihaknya, untuk men-cover lagu-lagu miliknya.
Namun, ia pun merasa tak heran jika banyak para musisi yang mempermasalahkan hal tersebut kepada Tri dan Zidan.
“2020 pernah berurusan dengan bassist kami karena cover tidak pernah izin. Tidak kaget kalau sekarang masalah seperti ini mencuat. Sudah ah bosen,” kata Ngatmombilung.
Tri dan Zidan pun disebut terancam untuk mebayar royalti sebesar Rp 1 miliar.