Berita Terkini Nasional

Sebelum Terseret Arus, Anak Ridwan Kamil Sempat Selamatkan Adiknya ke Daratan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ridwan Kamil dan Atalia Praratya (kanan) mendengarkan informasi terbaru terkait proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz.

Tribunlampung.co.id, Bandung - Anak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, belum ditemukan setelah 4 hari penarian. Emmeril Kahn Mumtadz hilang di Sungai Aare, Swiss, saat berenang bersama adiknya.

Emmeril atau Eril tubuhnya tiba-tiba terseret arus, sedangkan adiknya berhasil naik ke darat dan selamat.

Sebelum terseret arus sungai, anak sulung Ridwan Kamil dan Atalia Praratya ternyata telah lebih dahulu memastikan adik kandung dan temannya selamat naik ke daratan. 

Setelah itu, arus tiba-tiba datang dan menyeret Eril. Saat terseret, Eril ternyata sempat berteriak meminta pertolongan.

Hal itu dikatakan perwakilan keluarga, Elpi Nazmuzaman, yang merupakan adik kandung Ridwan Kamil.

Baca juga: Drone Hingga Tim Penyelam Diturunkan Cari Putra Ridwan Kamil

Baca juga: Anak Ridwan Kamil Belum Juga Ditemukan, Rekan Eril Ungkap Video Mengejutkan

Pada saat itu Eril yang berenang di Sungai Aare bersama dua orang lainnya, memastikan lebih dulu kedua temannya mencapai daratan hingga akhirnya terjadi musibah tersebut.

"Informasi dari keluarga, Eril memastikan yang dua (orang) sudah sampai (daratan). Ada sesuatu tidak terduga hingga Eril berteriak 'help'," ujar Elpi melalui Zoom Meeting, Sabtu (28/5/2022).

Keluarga yang berada di pinggir sungai kemudian berlari mencari sumber teriakan meminta tolong yang dilakukan Eril.

Warga setempat juga sempat mendengar teriakan Eril di lokasi.

“Teriakan 'help' ini terdengar warga di pinggir sungai dan langsung lapor polisi,” ungkap Elpi.

Menurut Elpi, ketika itu keluarga yang juga berada di sekitar Sungai Aare bertemu dengan kepolisian setempat dan langsung ditindaklanjuti dengan melakukan proses pencarian di sekitar lokasi.

"Sehingga kami mengapresiasi kesigapan polisi memantau situasi," katanya.

Baca juga: Caesar Hito Ungkap Awal Mula Dekati Felicya Angelista

Baca juga: Kondisi Rayyanza Saat di Italia Membuat Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Cemas

Adapun proses pencarian Eril masih terus dilakukan hingga saat ini.

Dubes RI untuk Swiss, Muliaman Darmansyah Hadad, mengungkapkan proses pencarian dilakukan mulai pukul 08.30 waktu Swiss atau pukul 13.30 WIB, Sabtu (28/5/2022).

Adik kandung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman menyampaikan perkembangan Eril yang hilang saat berenang di Swiss. (Istimewa)
“Tim SAR masih melakukan pencarian Eril dengan metode lebh intensif yaitu dengan perahu atau boat search, drone dan penyelaman,” ucapnya.

Eril yang hilang di Sungai Aare, Swiss diketahui berenang dengan kondisi suhu air yang cukup dingin.

Menurut Muliaman, Eril yang diketahui hilang pada Kamis (26/5/2022) siang waktu setempat berenang dengan suhu air 16 derajat celcius.

“Pada saat kejadian suhu air 16 derajat celcius,” ujarnya.

Tidak hanya itu, kondisi air juga keruh apabila dibanding dengan situasi normal yang biru dan bening.

Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena kondisi alam seperti hujan atau salju.

Baca juga: SOSOK Vinicius Junior sang Pembungkam Liverpool, Antarkan Real Madrid Jadi Penguasa Eropa

"Sebetulnya agak keruh dibanding kalau situasi optimal air biru bening terutama kalau tidak lama hujan. Musim panas misalnya kekeruhan itu berkurang sehingga warnanya biru dan bening," katanya.

Sementara itu, terkait dugaan Eril mengalami hipotermia karena suhu air Sungai Aare yang cukup dingin, hal tersebut masih belum bisa dipastikan.

Hanya saja petugas yang mengerahkan drone dengan sensor panas tubuh untuk mencari Eril mengalami kesulitan.

Pasalnya, hingga sekarang belum ada tanda-tanda penemuan Eril.

"Drone thermal efektif menit awal ketika suhu panas badan masih bisa terdeteksi. Oleh karena itu maksimal sekitar 15 menit. Ketika thermal tidak terdeteksi aktivitas thermal berkurang," katanya.

Adapun proses pencarian Eril tidak terbatas dengan waktu, mengingat hilang sejak Kamis (26/5/2022).

Emmeril Khan Mumtadz, anak pertama Ridwan Kamil. (Istimewa/IG Emmeril Khan)
“Sebetulnya tidak ada batas waktu maksimum kapan pencarian akan dihentikan,” ucap dia..

Muliaman menceritakan, pihaknya bersama dengan Ridwan Kamil sudah bertemu dengan tim SAR.

Pada kesempatan itu petugas menegaskan bila proses pencarian sudah menjadi tugas mereka.

Apalagi anggota polisi sungai yang tergabung dalam tim SAR pencarian Eril sehari-harinya memiliki tugas memantau keamanan sungai.

"Mereka tidak mengatakan dalam berapa hari tidak ditemukan akan dihentikan. Pencarian akan berlangsung setiap hari karena menjadi tugas mereka," ucapnya.

Meski begitu, pada saat proses pencarian orang hilang seperti yang dialami Eril, ada waktu kritikal yang selama ini diterapkan otoritas setempat.

Menurut Muliaman, waktu kritikal penting dalam proses pencarian itu dalam tiga hari pertama dimana biasanya orang yang hilang di sungai sering ditemukan.

Baca juga: Komentar Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti Setelah Antar Timnya Juara Liga Champions

"Pada tiga hari pertama. Tapi mayoritas kejadian serupa tahun sebelumnya 99,9 persen ditemukan dalam tiga minggu. Jadi itu menurut mereka dari pengalaman mereka menjaga sungai ini," katanya.

Muliaman menambahkan, proses pencarian Eril dilakukan sejak adanya laporan hilang dengan membentuk tim SAR agar dapat menemukan korban sesegera mungkin.

"Tim SAR menegaskan upaya pencarian Eril prioritas saat ini. Mereka terus melakukan upaya pencarian dengan berbagai macam metode," ucapnya.

Peristiwa orang tenggelam yang terjadi di Sungai Aare, Swiss sudah beberapa kali terjadi.

Bahkan jumlah kasus orang tenggelam saat berenang di sungai itu mencapai puluhan setiap tahunnya.

Muliaman mengatakan, kasus orang tenggelam di Sungai Aare cukup sering terjadi dan mencapai puluhan orang per tahunnya.

“Kita tanyakan kepolisian dan SAR bahwa kami diinformasikan setiap tahun kejadian serupa bisa terjadi 15-20 kasus setiap tahun karena tempat ini banyak orang berenang,” ucapnya.

Menyikapi kondisi tersebut, otoritas setempat bukannya tidak melakukan sejumlah antisipasi.

Mereka telah memberikan tanda peringatan bagi wisatawan yang akan berenang.

Tidak hanya itu, mereka memberi pengumuman melalui situs pemerintah setempat perihal kondisi Sungai Aare mulai dari suhu air di tempat tersebut hingga kondisi arusnya.

“Setiap saat kita bisa cek web pemerintah lokal bagaimana suhu air karena pemerintah sudah sampaikan, sudah cukup banyak info dan karena kebiasan setempat masyarakat mengacu sumber itu,” tuturnya.

Menurut Muliaman, petugas akan memfungsikan drone tersebut untuk menyisir tepian sungai dan melihat lebih dekat kemungkinan dari lokasi yang bisa ditemukan tanda-tanda keberadaan Eril.

“Drone yang digunakan hari ini berbeda dia akan terbang rendah sepanjang sungai, bermanuver, melihat setiap jengkal perkembangan topografi sungai,” katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive

(Tribunlampung.co.id/Putri Salamah)

Berita Terkini