Tulangbawang

Pemkab Tulangbawang akan Evaluasi Program Ekonomi Kreatif Mandiri yang Diluncurkan Sejak 2018

Editor: Dedi Sutomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi uang. Pemerintah Kabupaten Tulangbawang akan mengevaluasi pelaksanaan program ekonomi kreatif mandiri yang berlangsung sejak 2018 lalu.

Tribunlampung.co.id, Tulangbawang – Pemerintah Kabupaten Tulangbawang akan mengevaluasi pelaksanaan program ekonomi kreatif mandiri yang berlangsung sejak 2018 lalu.

Ekonomi Kreatif Mandiri tersebut masuk dalam 25 program Bergerak Melayani Warga (BMW) yang diusung Bupati Tulangbawang Winarti.

Bupati Tulangbawang Winarti mengatakan, program ekonomi kreatif mandiri diusung untuk membawa manfaat yang lebih baik bagi perkembangan kelompok usaha masyarakat.

"Program ekonomi kreatif digulirkan untuk manfaat lebih besar, supaya setiap kelompok usaha masyarakat bisa mandiri dan berkembang, disubsidi oleh Pemkab. Tentu ini untuk Tulangbawang yang lebih baik kedepan," jelas Bupati Winarti, Minggu (12/02/2022).

Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Tulangbawang Dicky Soerachman memastikan, pada tahun 2022 ini program ekonomi kreatif mandiri tetap dilanjutkan.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Bandar Lampung Rp 90 Ribu per Kg, Naik dalam Dua Pekan Terakhir

Baca juga: Nasabah Koperasi di Bandar Lampung Alami Luka Tusuk, Diduga Ribut dengan Pegawai yang Menaggih Utang

Hanya saja, pemkab Tulangbawang akan lebih dulu melakukan evaluasi realisasi program tersebut terhadap setiap kelompok usaha yang mendapat bantuan dari Pemerintah kabupaten.

"Tahun ini sudah dianggarkan, tapi kita tunggu hasil evaluasi dari BPMPK. Bagaimana realisasi bantuan modal itu, apakah dilaksanakan oleh setiap kelompok usaha yang dapat bantuan, progresnya seperti apa," kata Dicky.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung (BPMPK) Yen Dahren mengaku, pihaknya masih melakukan evaluasi dan monitoring ke setiap kelompok yang mendapat bantuan.

Menurutnya, evaluasi akan dilakukan menyeluruh ke setiap kelompok usaha yang telah mendapat bantuan.

"Monev dari 2018 sampai 2021, bagaimana hasil yang dicapai dari bantuan itu. Apakah benar-benar berjalan," terang Yen Dahren.

Dia memastikan, program ekonomi kreatif mandiri akan kembali digulirkan tahun ini kepada kelompok lain yang belum mendapat kucuran dana.

"Tapi kita tunggu hasil monitoring dan evaluasi dulu. Kalau tahun ini sudah dianggarkan, tinggal pelaksanaan," ungkapnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 5 Anggota Khilafatul Muslimin di Lampung, Turut Diamankan Uang Rp 2 Miliar

Baca juga: Kapolresta Bandar Lampung Pimpin Sertijab, Kompol Dennis Arya Putra Resmi Jabat Kasatreskrim

Diketahui, Program ekonomi kreatif mandiri yang digulirkan sejak 2018 sampai 2021 sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 28,74 Milyar.

Dana sejumlah itu dikucurkan untuk pemberian bantuan modal usaha kepada 1.389 kelompok. Dimana masing-masing kelompok mendapat suntikan bantuan dana sebesar Rp 20 juta per kelompok.

Kelompok usaha masyarakat itu tersebar di 151 kampung. Setiap kampong mendapatkan kuota tiga kelompok.

Selain itu, juga digulirkan pemberian bantuan modal kepada 48 UMKM Pondok Pesantren (Ponpes) sebesar Rp 20 juta setiap Ponpes. Juga ada bantuan gerobak dorong bagi 85 pedagang kaki lima diwilayah Tulangbawang.

(Tribunlampung.co.id/Candra Wijaya)

Berita Terkini