Tanggamus

Lapas Kota Agung Tanggamus Bekerja Sama dengan Nakes Puskesmas Cek Kesehatan Warga Binaan

Penulis: Nanda Yustizar Ramdani
Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua nakes Puskesmas Negara Batin saat melakukan pemeriksaan terhadap seorang WBP di Lapas Kota Agung yang menderita TB Paru, Rabu (22/6/2022).

Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Petugas Lapas Kelas IIB Kota Agung Tanggamus kedatangan dua tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Negara Batin untuk mengontrol warga binaan pemasyarakatan (WBP) sakit di sel isolasi, Rabu (22/6/2022).

Kedatangan dua nakes bernama Mahmuda dan Hilda ini bertujuan untuk mengecek kesehatan WBP yang menderita sakit Tuberkulosis (TB) Paru.

Kedua nakes tersebut dibantu petugas Lapas Kota Agung bagian Perawatan Narapidana.

Baca juga: Lapas Kota Agung Tanggamus Bagikan Perlengkapan Mandi di Blok Hunian

Kepala Lapas Kota Agung Beni Nurrahman mengatakan, seorang WBP dengan indikasi memiliki penyakit TB Paru ini sedari awal sudah ditempatkan di sel isolasi agar tidak menularkan penyakitnya ke WBP lain.

"WBP tersebut kemudian dikeluarkan dari selnya menuju pekarangan blok hunian untuk dilakukan jemur badan di bawah sinar matahari terlebih dahulu," kata Beni. 

"Dia dikawal petugas kesehatan puskesmas dan Lapas Kota Agung," sambungnya.

Dilakukannya penjemuran ini diharapkan, agar imun tubuh WBP tersebut dapat meningkat sehingga mempercepat proses penyembuhan. 

Setelah itu, petugas puskesmas melakukan pemeriksaan dengan WBP tersebut.

"Pemeriksaan dengan melakukan tanya-jawab terhadap WBP tersebut mengenai perkembangan kondisi kesehatannya," jelas Beni.

Usai melakukan pemeriksaan tersebut, petugas puskesmas memberikan rekomendasi kepada WBP mengenai apa yang harus dilakukan agar dapat sembuh. 

Petugas juga memberikan obat-obatan khusus yang mereka bawa.

"Petugas puskesmas juga berpesan kepada petugas kesehatan dan dokter Lapas Kota Agung agar terus melakukan pengawasan, memastikan obat yang diberikan dapat diminum secara teratur oleh WBP tersebut, tepat pada waktunya, dan selalu berkoordinasi terkait perkembangan kesehatan WBP tersebut," papar Beni.

Beni menegaskan, setiap WBP berhak memperoleh perawatan, terlebih masalah kesehatan.

"Maka dari itu, apa pun gejala penyakit yang dialami oleh warga binaan, kami akan berusaha semaksimal mungkin," ujar dia. 

"Seperti bekerja sama dengan pihak luar untuk merawat dan mengontrol warga binaan tersebut hingga sehat kembali," pungkasnya. 

(Tribunlampung.co.id/Nanda Yustizar Ramdani)

 

Berita Terkini