Sementara, keluhan juga datang dari pengelola rumah makan di Bandar Lampung, Rani, yang mengeluh terlalu banyak bahan pokok yang mengalami kenaikan harga.
"Soalnya yang naik bukan cuma cabai, tapi telur, bawang, dan daging pada naik semua," jelas dia.
Sementara itu pedagang pempek Jarwo di Way Kandis, Tanjung Senang mengaku bahwa saat ini bahan baku untuk membuat pempek mengalami kenaikan. Terutama sagu dan terigu.
"Meski mengalami kenaikan, saya tetap harus beli. Karena pendapatan saya cuma dari dagang pempek inilah," tutur Jarwo seraya menyebut dirinya belum berani menaikkan harga pempeknya karena takut pelanggan kabur.
Sementara itu pedagang pecel lele juga mengeluhkan kenaikan harga cabai dan rampai.
"Kalau seperti kami ini (pedagang pecel lele), harga cabai dan rampai naik tetap harus dibeli, karena kan kami berdagang setiap hari. Lain halnya untuk kebutuhan rumah tangga, mungkin bisa mengurangi belanja atau tidak membeli cabai sama sekali," ucapnya.
Pemkot Sebut Kenaikan Masih Wajar
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Bandar Lampung Tole Dailami mengatakan, pemerintah belum berencana mengambil tindakan terkait tingginya harga cabai.
Menurut Tole Dailami, kenaikan harga itu masih terbilang wajar.
"Kita belum rencanakan pengadaan operasi pasar, karena ini karena faktor cuaca yang membuat gagal panen," ujar Tole Dailami, Selasa (21/6/2022).
"Tapi nanti kita akan tetap diskusikan bersama pihak terkait dan kepala daerah untuk menanganinya," kata dia.
( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah / V Soma Ferrer )