Terjadi tiga kali erupsi pada saat itu yakni, erupsi pertama terjadi pada Rabu (29/6/2022) pukul 02.09 WIB.
Visual erupsi itu tidak teramati lantaran tertutup kabut.
Terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 24 detik.
Erupsi kedua terjadi pada Rabu (29/6/2022) pukul 04.36 WIB.
Kolom abu teramati mencapai ketinggian 1.000 meter diatas puncak gunung atau 1.157 di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah utara.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 77 detik.
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas sedang hingga tebal itu mengarah ke arah utara.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 116 detik.
Erupsi ketiga terjadi pada Rabu (29/6/2022) pukul 16.51 WIB.
Erupsi kali ini lebih besar dari erupsi sebelumnya.
Dilansir dari laman website magma.esdm.go.id, Gunung Anak Krakatau memuntahkan kolom abu berwarna Hitam.
Ketinggian kolom abu mencapai 2.000 meter di atas puncak gunung.
Atau pada 2.157 meter di atas permukaan laut pada erupsi ini.
( Tribunlampung.co.id /Tribunnews.com/Dominius Desmantri Barus )