Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kabar terbaru, jemaah haji Lampung bakal pulang pada Minggu (17/7/2022) mendatang.
Adapun jemaah haji Lampung Kelompok Terbang (Kloter) 4 JKG menjadi yang pertama menuju Lampung.
Ketua Kloter 4 JKG Ahmad Nazori mengatakan, jemaah haji Lampung di kloternya keluar dari Hotel Al-Lu'lu'ah pada 17 Juli pukul 01.15 WAS (Waktu Arab Saudi).
"Setelah itu direncanakan terbang dari Jeddah pukul 09.09.15 WAS dan tiba di Indonesia pukul 23.55 WIB," jelas Nazori kepada Tribun Lampung melalui pesan WhatsApp, Kamis (14/7/2022) malam.
Sebelum berangkat ke Indonesia, terlebih dahulu ada penimbangan kopor jemaah pada Jumat (15/7/2022) pukul 08.00 WAS.
Baca juga: Breaking News Dugaan Rektor Disandera Karyawan di Bandar Lampung
Baca juga: ASKL Beri Pendamping Sopir Truk Bermuatan Kopi Terguling di Bypass Bandar Lampung
Saat ditanya lebih jauh terkait karantina di tanah air termasuk mengenai bagaimana penanganan jemaah yang terpapar Covid, dia meminta mengonfirmasi langsung ke Kemenag Kota Bandar Lampung/Provinsi Lampung.
"Bisa langsung konfirmasi di bagian penyelenggaraan haji dan umrah," ujarnya.
Plh Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Lampung Akhor Wiwit Sudiono dikonfirmasi terpisah mengungkapkan jika jemaah haji Lampung pemberangkatan pertama atau kloter 4 JKG akan tiba di Lampung pada 18 Juli 2022.
"Namun secara lebih detail terkait jadwal masih akan difix-kan (finalisasi)," kata Akhor.
Setibanya di Lampung jemaah akan kembali ke kabupaten/ kota menggunakan armada yang telah disiapkan panitia daerah.
"Untuk jemaah kabupaten/ kota disiapkan armada oleh panitia daerah. Mengenai jemaah Bandar Lampung dijemput keluarga di Islamic Centre (Rajabasa)," jelas dia.
Sebelum menuju Bandara Raden Intan II Lampung, terusnya, jemaah terlebih dahulu dicek di Bandara Soekarno Hatta (Soetta).
Baca juga: Truk Terguling di Bypass Bandar Lampung, Sopir Sempat Teriak Minta Tolong
Baca juga: 5 Fakta Penemuan Bayi yang Diambil Wali Kota Bandar Lampung
"Jamaah ada clear-an di Soetta. Jamaah yang pulang dalam kondisi sakit tertentu yang dicurigai maka akan diambil swabnya di bandara kedatangan (Soetta)," ungkapnya.
Ketika dikonfirmasi lebih jauh terkait penanganan jemaah yang hasil swabnya positif, Akhor belum memberikan jawaban pasti.
Lebih lanjut dia menjelaskan jika sesuai ketentuannya, tidak ada proses karantina jemaah haji Indonesia saat tiba di tanah air.
"Seperti yang diungkapkan oleh Kapus Haji Kemenkes dr Budi Sylviana, tidak ada karantina jemaah haji Indonesia saat tiba di tanah air," papar Akhor.
Akan tetapi meskipun tidak ada karantina, jemaah haji Indonesia dalam 21 hari ke depan setelah tiba di tanah air diminta memantau kesehatannya secara mandiri.
"Jika mengalami gangguan kesehatan disarankan segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat," jelasnya lebih lanjut.
Jamaah juga dalam 21 hari ke depan ada dalam pengawasan pihak puskesmas dan jika ada penyakit tertentu segera melapor ke puskesmas.
Sementara itu, berdasarkan data dari Ketua Kloter 4 JKG, terdapat maklumat yang dikeluarkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bandar Lampung.
Dimana ada beberapa hal yang harus dipatuhi jemaah maupun keluarganya terkait keamanan, kenyamanan kenyamanan, ketertiban dan kelancaran pada pelaksanaan pemulangan jemaah haji Kota Bandar Lampung .
Khususnya Kloter JKG 4 dan JKG 23, pada poin 1 diimbau kepada keluarga jemaah haji yang akan menjemput keluarganya di Asrama Haji Rajabasa (Halaman Masjid Nurul Ulum), agar membatasi kendaraan / penjemput maksimal 2 kendaraan mobil.
Ini dilakukan mengingat terbatasnya tempat parkir serta menghindari terjadinya penumpukan kendaraan dan penjemput, sehingga dapat mengakibatkan kemacetan / krodit di halaman parkir yang memperlambat proses penjemputan.
Selain itu agar tidak terjadi penumpukan orang karena dikhawatirkan ada orang - orang yang tidak bertanggungjawab.
Poin 2, pengambilan koper dan air zam - zam dilaksanakan di Asrama Haji Rajabasa Gedung Shofa , dimulai sejak kedatangan koper dari Bandara Udara Branti.
Poin 3, diimbau kepada jemaah haji atau keluarganya agar dapat mengambil koper dan air zam - zam sesegera mungkin, mengingat kapasitas dan penggunaan Gedung Shofa terbatas.
Poin 4, pengambilan koper dan air zam - zam dapat diwakilkan oleh keluarga dengan membawa paspor jemaah haji masing - masing .
Koper dan air zam - zam tidak dapat diberikan tanpa membawa / menunjukan paspor jemaah haji berangkat.
( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah )